Tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui.hubungan pola.makan dan aktivitas fisik anak sekolah dasar. Proses pencarian dalam literature review ini mengacu pada pertanyaan yang disusunmenggunakan PCC: Population (P), concept (C), context (C). Kemudian disusun berdasarkan kriteriainklusi dan ekslusi. Untuk kriteria inklusi yaitu: (1) artikel tahun 2012-2022, (2) subjek berusia 6-12tahun, (3) artikel menggambarkan hubungan pola makan dan aktivitas fisik anak sekolah dasar, (4) artikeldapat diakses full text, (5) artikel merupakan original research paper, (6) studi cross sectional.  Kriteriaeksklusi dari literature review ini adalah (1) sampel merupakan anak berkebutuhan khusus, (2) sampel“home schooling”. Populasi dari review ini adalah anak sekolah dasar. Artikel dari literatur review inididapatkan melalui  ProQuest dan Google Scholar. review artikel dalam literature review inimenggunakan cara scooping review dari artikel utama. Hasil dari literatur review ini yaitu masih banyak anak sekolah dasar yang tidak memperhatikankomponen pola makan berupa kandungan dari jenis makanan yang dikonsumsi serta frekuensi danjumlah makan yang tepat bagi diri mereka. kurang tepatnya jenis dan jumlah makanan yang tepat sesuaitubuh masing-masing mengakibatkan kurangnya nutrisi dan kalori yang dibutuhkan.  Komponen daripola makan yang baik perlu diterapkan oleh anak sekolah dasar supaya mendapatkan pola makan yangideal. Pola makan dan aktivitas fisik anak memiliki ketertakitan. Aktivitas fisik yang dilakukan akanmengeluarkan energi atau kalori dari tubuh anak sehingga diperlukan asupan makanan dari pola makansehari-hari. Kesimpulan dari literatur review ini yaitu pola makan yang baik pada anak sekolah dasar dapatditentukan berdasarkan jenis makanan, frekuensi makan, dan jumlah makanan, sementara itu untukaktivitas fisik pada anak sekolah dasar ditentukan berdasarkan intensitas. Pola makan dan aktivitas fisikanak sekolah dasar memiliki hubungan yang baik jika memperhatikan kalori yang masuk dan kalori yangkeluar seimbang, berdasarkan BMI dan TDEE masing-masing anak. Indikator untuk outcome klinisdigunakan Body Mass Index (BMI), Dietary References Intakes (DRIs), Overall Activities at School(OAS), dan Z-Score, sedangkan indikator non klinis yakni COMPASS dan Knowledge, Attitude, andPractice (KAP).