LATHIFAH NUR AZIZAH, E0019234, 2023, URGENSI VISUM ET REPERTUM DALAM PEMBUKTIAN DAKWAAN TINDAK PIDANA PERSETUBUHAN ANAK (STUDI PUTUSAN PENGADILAN NEGERI SURAKARTA NOMOR 4/PID.SUS-ANAK/2021/PN. SKT), Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui urgensi Visum et Repertum dalam pembuktian tindak pidana persetubuhan anak dan mengetahui pertimbangan hakim terhadap alat bukti surat (Visum et Repertum) dalam memutuskan perkara persetubuhan anak.

Penelitian ini merupakan penelitian hukum normatif atau doktrinal dengan pendekatan kasus (case approach). Jenis data yang digunakan yakni data primer dan sekunder. Teknik yang dipakai dalam pengumpulan bahan hukum penelitian ini adalah studi dokumen atau kepustakaan. Penelitian ini menggunakan Teknik analisis metode silogisme yang bersifat deduksi yakni dengan menggunakan premis mayor yang berupa aturan hukum dan dilanjutkan ke premis minor yang berupa fakta hukum. Dari kedua premis ini kemudian ditarik kesimpulan.

Berdasarkan penelitian ini diperoleh hasil bahwa dalam pembuktian dakwaan tindak pidana persetubuhan anak Putusan Pengadilan Negeri Surakarta Nomor 4/Pid.Sus-Anak/2021/PN. Skt Visum et Repertum memiliki peran penting karena tindak pidana persetubuhan sendiri dilakukan di tempat yang sepi sehingga akan sulit menemukan saksi yang dapat melihat meupun mendengar. Selain itu dalam persetubuhan anak, karena kondisi anak yang belum dewasa mengakibatkan sulitnya anak mengungkap apa yang telah terjadi pada dirinya. Oleh karena itu, alat bukti yang terdapat pada tubuh korban memiliki peran penting.

Pertimbangan hakim terhadap Visum et Repertum sebagai alat bukti surat dalam Putusan Pengadilan Negeri Surakarta Nomor 4/Pid.Sus-Anak/2021/PN. Skt menjadi bahan pertimbangan bersama dengan alat bukti lain yakni keterangan saksi, dan keterangan terdakwa. Hal ini sesuai dengan Pasal 183 KUHAP, hakim dalam menjatuhkan pidana pada seseorang harus berdasarkan atas minimal dua alat bukti yang sah ia memperoleh keyakinan bahwa suatu tindak pidana benar-benar telah terjadi dan terdakwalah yang bersalah melakukannya.

Kata Kunci: Persetubuhan anak, Visum et Repertum, Pembuktian