Pengetahuan tentang bagaimana kemiskinan berubah berdasarkan karakteristik sosio-ekonomi merupakan hal yang penting untuk pengambilan sebuah kebijakan dalam pengentasan kemiskinan. Tingkat kemiskinan di Provinsi Papua pada tahun 2015 hingga 2020 dapat dikatakan sangat tinggi jauh melampaui persentase kemiskinan seluruh provinsi di Indonesia, yang mana menempati posisi tertinggi dari seluruh provinsi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh PDRB Sektor Primer, PDRB Sektor Sekunder, PDRB Sektor Tersier, Indeks Pembangunan Manusia, dan Angka Melek Huruf terhadap Kemiskinan di 29 Kabupaten/Kota Provinsi Papua pada tahun 2015-2020. Penelitian ini menggunakan analisis regresi data panel dengan model terbaik yang dipilih yaitu Fixed Effect Model. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial variabel PDRB sektor primer berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap kemiskinan, variabel PDRB sektor sekunder berpengaruh positif signifikan terhadap kemiskinan, variabel PDRB sektor tersier, IPM, dan angka melek huruf berpengaruh negatif signifikan terhadap kemiskinan. Secara simultan variabel PDRB sektor primer, PDRB sektor sekunder, PDRB sektor tersier, IPM, dan angka melek huruf berpengaruh signifikan terhadap kemiskinan di Provinsi Papua. Implikasi dalam penelitian ini yaitu perlunya pembangunan dan pemerataan antar sektor ekonomi sehingga hasil ekonomi dapat dirasakan bagi semua kelompok masyarakat, terutama yang hidup di bawah garis kemiskinan. Pemerintah juga perlu meningkatkan pembangunan manusia serta pendidikan di seluruh wilayah guna mencapai sumber daya manusia yang berkualitas.