Pengembangan dan pengelolaan Umbul Sigedang-Kapilaler yang belum menerapkan prinsip ekowisata secara utuh serta masih cenderung mengarah pada wisata massal berpotensi menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan dan mempengaruhi kepuasan pengunjung. Berdasarkan hal tersebut, penelitian mengenai kajian daya dukung ekowisata dan strategi pengembangan Umbul Sigedang-Kapilaler sangat penting untuk dilakukan. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui daya dukung Ekowisata Umbul Sigedang-Kapilaler dalam menunjang aktivitas wisata yang dilakukan oleh para pelaku wisata, mengetahui persepsi para pelaku wisata terhadap kelestarian Ekowisata Umbul SigedangKapilaler, dan merumuskan strategi prioritas pengembangan Ekowisata Umbul Sigedang-Kapilaler. Data primer pada penelitian ini dikumpulkan dengan metode observasi, sensus, penyebaran kuesioner secara purposive sampling, dan in depth interview. Data yang diperoleh dianalisis dengan metode Cifuentes (khusus data untuk perhitungan daya dukung ekowisata), deskriptif kualitatif dan kuantitatif, analisis SWOT, serta analisis AHP (Analytical Hierarchy Process). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa daya dukung ekowisata Umbul Sigedang-Kapilaler yang sebesar 231 wisatawan belum terlampaui, persepsi pelaku wisata di Umbul Sigedang-Kapilaler tergolong positif dengan perolehan persentase skor total untuk seluruh butir pertanyaan sebesar 77,26%, dan strategi prioritas pengembangan Ekowisata Umbul Sigedang-Kapilaler secara berurutan ditinjau dari aspek lingkungan, ekonomi, sosial, maupun tata kelola adalah pengelolaan sumber daya air dengan pendekatan Integrated Water Resources Management (IWRM), penguatan kapasitas ekonomi masyarakat lokal, edukasi konservasi lingkungan dan budaya khas Padusan kepada pelaku wisata, penguatan komunikasi dan koordinasi antar pihak, manajemen konflik internal dan eksternal, serta peningkatan kualitas sumber daya pengelola (Pokdarwis Wanua Tirta).