Anita Prawardani, S362108004, Problematika Pelaksanaan Eksekusi Jaminan Fidusia Terhadap Debitur Wanprestasi (Studi Di PT Mandiri Tunas Finance Kota Madiun). Program Studi Magister Ilmu Hukum. Fakultas Hukum. Universitas Sebelas Maret Surakarta

Kebutuhan manusia semakin lama semakin meningkat dan bertambah. Mereka dituntut untuk bisa menghasilkan penghasilan tambahan demi tercukupinya segala kebutuhan. Tidak jarang masyarakat menggunakan jasa lembaga pembiayaan untuk mendapatkan tambahan  modal sebagai awal untuk membuka bisnis sebagai penghasilan tambahan atau bahkan penghasilan pokok mereka. Adanya hubungan pinjam meminjam tersebut di awali dengan pembuatan kesepakatan antara debitur dan kreditur yang dituangkan dalam bentuk perjanjian dengan jaminan berupa obyek fidusia. Selama perjanjian kredit berjalan, tidak sedikit debitur yang lalai dalam memenuhi kewajiban mereka terhadap kreditur dengan berbagai permasalahan yang mereka alami. Sehingga terjadi eksekusi terhadap obyek fidusia yang dijaminkan ketika kewajiban lalai terpenuhi. Eksekusi inilah yang mengalami beberapa problematika seperti terjadinya perlawanan ketika eksekusi, pengalihan obyek jaminan serta kemungkinan terjadinya penjualan di bawah tangan.

Tujuan penelitian ini adalah  untuk mengetahui dan mengalisis apa saja problematika yang dihadapi oleh PT. Mandiri Tunas Finance dalam melaksanakan eksekusi jaminan fidusia serta kesesuaian alternative penyelesaian yang dilakukan oleh PT. Mandiri Tunas Finance dengan Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 18/PUU-XVII/2019. Penelitian ini adalah penelitian hukum empiris atau non-doctrinal dengan sifat penelitian deskriptif. Data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh secara langsung dengan wawancara baik dengan kreditur maupun debitur dan data sekunder diperoleh dari kajian kepustakaan, pendapat ahli serta media online. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan melakukan survei ke lokasi penelitian terkait dengan permasalahan yang akan diteliti yang kemudian berdasarkan data yang diperoleh selanjutnya dianalisis dengan pendekatan analisis  secara kualitatif..

Hasil penelitian menunjukkan terdapat 3 (tiga) problematika yang dihadapi PT Mandiri Tunas Finance seperti terjadi perlawanan ketika eksekusi, pengalihan obyek jaminan dan problematika lain terkait debitur dan obyek jaminan fidusia. Pelaksanaan eksekusi obyek jaminan fidusia yang dilakukan oleh PT Mandiri Tunas Finance sudah sesuai dengan Putusan Mahkamah Konstitusi  Nomor 18/PUU-XVII/2019 yang menyatakan kreditur tidak dapat melaksanakan eksekusi sendiri (parate eksekusi) kecuali atas kesepakatan bersama. Pengadilan Negeri yang akan mengambil keputusan memiliki kekuatan eksekutorial untuk memutus perkara yang diajukan dengan menggunakan juru sita untuk melakukan eksekusi terhadap obyek jaminan fidusia.