Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengelolaan retribusi pasar sebagai penunjang daya tawar pasar tradisional di Kota Surakarta. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, untuk menganalisis dengan menggunakan data primer berupa hasil wawancara dengan petugas pasar dan pedagang pasar, serta data sekunder sebagai pendukung berupa data target dan realisasi retribusi pelayanan pasar, dan realisasi PAD pada tahun 2017-2022.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelayanan baik fisik maupun non fisik masih dirasa kurang memuaskan oleh beberapa pedagang namun pengelola pasar sudah mengusahakan untuk memberikan yang terbaik. Retribusi pelayanan pasar memiliki aturan dasar dalam pengenaan retribusi terhadap pedagang namun terdapat faktor-faktor lain yang mempengaruhi besaran retribusi, penarikan retribusi menggunakan sistem retribusi karcis dan e-retribusi dimana masing-masing retribusi memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing. Tingkat efektivitas, laju pertumbuhan, dan kontribusi mengalami fluktuasi setiap tahunnya, dimana tingkat efektivitas tertinggi terjadi pada tahun 2017 sebesar 61,87% dan efektivitas terendah terjadi pada tahun 2020 sebesar 46,53%. Tingkat laju pertumbuhan tertinggi terjadi pada tahun 2021 sebesar 31,72% dan laju pertumbuhan terendah terjadi pada tahun 2020 sebesar -40,96%. Kemudian tingkat kontribusi retribusi pelayanan pasar terhadap PAD terbesar terjadi pada tahun 2018 dengan tingkat kontribusi sebesar 3,42% dan kontribusi terendah terjadi pada tahun 2020 sebesar 2,47%.