Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan bukti empiris apakah diversitas dewan komisaris memengaruhi pengungkapan Corporate Social Responsibility. Variabel independen penelitian yaitu diversitas gender dewan komisaris, diversitas latar pendidikan dewan komisaris, dan proporsi dewan komisaris independen. Sedangkan variabel dependennya yaitu pengungkapan CSR yang diukur menggunakan indeks GRI G-4, dengan variabel kontrol profitabilitas yang diukur dengan ROA, leverage yang diukur dengan DAR, jumlah rapat dewan komisaris, umur perusahaan, dan ukuran perusahaan.

Populasi penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang menerbitkan laporan tahunan dan laporan keberlanjutan secara terpisah antara periode 2018-2021. Sampel penelitian diambil menggunakan teknik purposive sampling dengan 160 total data observasi dalam kurun waktu 4 tahun. Laporan tahunan dan laporan keberlanjutan diperiksa untuk menganalisis pengungkapan CSR menggunakan analisis konten dan analisis regresi data panel.

Hasil olah data melalui Stata 16.0/SE menunjukkan bahwa diversitas gender, leverage, jumlah rapat dewan, dan umur perusahaan berpengaruh positif terhadap pengungkapan CSR, sedangkan diversitas latar belakang pendidikan dewan komisaris, proporsi dewan komisaris independen, ROA, dan ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan CSR pada perusahaan manufaktur di Indonesia. Leverage sebagai variabel kontrol memberikan pengaruh negatif terhadap pengungkapan CSR. Jumlah rapat dewan komisaris dan umur perusahaan berpengaruh positif terhadap pengungkapan CSR. Sedangkan profitabilitas dan ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap pengungkapan CSR.