Senyawa floroglusinol mempunyai aktivitas biologis yang sangat besar. Derivatisasi floroglusinol menjadi asetilfloroglusinol (APG)-ninhidrin dilakukan untuk meningkatkan bioaktivitas dari senyawa. APG-ninhidrin disintesis untuk mendapatkan produk baru serta mengetahui nilai bioaktivitas terhadap antibakteri dan antioksidan.

APG-Ninhidrin disintesis melalui asilasi Friedel-crafts dengan penambahan ninhidrin, agen pengasilasi asetat anhidrida, dan katalis silica sulphuric acid (SSA) 20?lam kondisi bebas pelarut. Produk dikontrol dengan kromatografi lapis tipis (KLT) dan pemurnian dengan kromatografi kolom. Struktur APG-Ninhidrin ditentukan dengan analisis data ATR-FTIR, 1H-NMR dan 13C-NMR. Uji antivitas antibakteri senyawa APG-Ninhidrin dengan metode difusi cakram terhadap bakteri Staphylococcus aureus ATCC 25923, Methicillin Resistant Staphylococcus aureus (MRSA) dan Eschericia coli ATCC 25922 dengan variasi konsentrasi 1024; 512; 256; 128; 64 dan 32 (µg/mL), sedangkan uji antioksidan dengan metode DPPH dengan variasi konsentrasi 5; 10; 15; 20 dan 25 ppm.

Hasil sintesis APG-Ninhidrin diperoleh produk berupa serbuk kuning pucat dari senyawa monoasetilfloroglusinol (MAPG)-Ninhidrin dengan rendemen sebesar 30,4% dan produk serbuk putih tulang dari senyawa diasetilfloroglusinol (DAPG)-Ninhidrin dengan rendemen sebesar 79,7%. Hasil elusidasi struktur dari ATR-FTIR, 1H-NMR, dan 13C-NMR membuktikan bahwa produk berhasil disintesis. Uji aktivitas antibakteri senyawa MAPG-Ninhidrin tidak memiliki aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus dan MRSA tetapi memiliki aktivitas antibakteri lemah terhadap Escherichia coli, sedangkan senyawa DAPG-Ninhidrin memiliki aktivitas antibakteri yang sedang terhadap Staphylococcus aureus, MRSA dan Escherichia coli. Hasil uji aktivitas antioksidan senyawa MAPG-Ninhidrin dan DAPG-Ninhidrin memiliki aktivitas antioksidan yang kuat dengan nilai IC50 masing-masing sebesar 17,92 dan 16,71 µg/mL.