Seiring berkembangnya zaman penggunaan dari nanoteknologi juga semakin meningkat dengan pesat di berbagai bidang ilmu sains modern. Pengunaan nanoteknologi perlu adanya nanopartikel yang ukurannya kurang dari 100nm dapat diperoleh dengan cara melakukan sintetis protein. Sintesis protein memiliki banyak metode salah satunya dengan menggunakan metode arc discharge di dalam air. Metode arc discharge menggunakan carbon grafit murni (99%) sebagai elektroda yang dialiri oleh arus dengan cara direndam di dalam air dan perlahan didekatkan hingga terjadi arc. Selama proses plasma arc discharge dalam air berlangsung perlu adanya sistem monitoring yang mampu membaca arus dan tegangan sehingga dapat mengetahui konsumsi energinya lalu dibandingkan hasilnya dengan media udara dan ethanol. Monitoring menggunakan sensor arus WCS1500, rangkaian voltage divider untuk tegangannya, dan Arduino Mega 2560 untuk memproses data. Variasi arus masukan sebesar 10A, 40A, 70A, dan 100A. Didapatkan arus tertinggi terjadi pada percobaan Arc Discharge Ethanol sebesar 216A, tegangan terendah pada percobaan Arc Discharge Air sebesar ±1V, dan konsumsi energi tertinggi pada percobaan Arc Discharge Ethanol sebesar 902 joule. Sedangkan resistansi rata-rata terendah pada percobaan Arc Discharge Air dengan resistansi sebesar 0,2? dan tertinggi pada percobaan Arc Discharge Ethanol sebesar 3,2?.