Perak merupakan salah satu logam memiliki beberapa kelebihan dibanding  logam lainnya yaitu memiliki aktivitas antibakteri dan apabila perak dalam bentuk nanopartikel, daya hambat bakteri akan lebih kuat dikarenakan ukuran partikel yang kecil dan luas permukaan yang besar. Bioreduktor daun adas digunakan dalam mensitesis perak karena daun adas memiliki fungsi sebagai antibakteri dan penggunaan bioreduktor lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan metode kimia dan fisika. Nanopartikel perak daun adas memiliki kemampuan sebagai antibakteri perlu dibuktikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ekstrak daun adas sebagai bioreduktor menghasilkan nanopartikel perak dan untuk mengetahui aktivitas antibakteri green synthesis nanopartikel perak daun adas terhadap bakteri Pseudomonas aeruginosa.

            Metode penelitian ini dilakukan eksperimental di laboartorium. Tahap yang dilakukan yaitu ekstraksi daun adas, skrining kualitatif daun adas, optimasi komposisi larutan AgNO3, optimasi suhu larutan AgNO3, karakterisasi nanopartikel perak menggunakan Spektrofotometer UV-Vis dan peengukuran ukuran nanopartikel perak dengan PSA, uji aktivitas antibakteri. Data yang diperoleh diolah menggunakan SPSS 21.0 dan dianalisis menggunakan  One Way ANOVA.

            Hasil dari karakterisasi nanopartikel perak menggunakan Spekrofotometer UV-Vis meunjukkan bahwa ekstrak daun adas mampu menghasilkan nanopartikel perak ditandai adanya ?maks 410 nm dan ukuran partikel yang dianalisis dengan PSA memenuhi rentang ukuran nanopartikel dengan ukuran 104,7 nm dan 105,3 nm. Nanopartikel perak ekstrak daun adas terbukti memiliki aktivitas antibakteri.