Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui penerapan prinsip 5C terhadap pemberian kredit produktif kepada nasabah PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah Cabang Pembantu Nusukan dan untuk mengetahui upaya PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah Cabang Pembantu Nusukan dalam mengatasi masalah yang muncul setelah penerapan prinsip 5C terhadap pemberian kredit produktif.

Metode pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan cara observasi, wawancara, dan studi kepustakaan. Teknik analisis data penelitian ini menggunakan teknik analisis data kualitatif dengan menggunakan model Miles dan Huberman antara lain reduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan prinsip 5C terhadap pemberian kredit produktif sudah diterapkan dengan baik dan sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 42/POJK.03/2017 pada bab 1 pasal 3 tentang kewajiban penyusunan dan pelaksanaan kebijakan perkreditan bank bagi bank umum mengenai prinsip kehati-hatian dalam perkreditan. Prinsip 5C tersebut yang terdiri dari character yang ditentukan dari sifat dan riwayat pinjaman calon debitur, capacity dilihat dengan melihat omset penjualan yang diperoleh calon debitur, capital ditentukan dari modal yang dimiliki calon debitur saat pengajuan kredit, collateral dilihat dari besaran nilai taksasi jaminannya calon debitur, dan condition of economy ditentukan dengan prospek usaha calon debitur di masa sekarang dan di masa yang akan datang. Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat dua upaya yang dilakukan pihak bank untuk mengatasi permasalahan yang timbul setelah penerapan prinsip5C. Upaya tersebut dengan cara restrukturisasi dan lelang agunan/jaminan debitur sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang berlaku pada PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah Cabang Pembantu Nusukan