Resveratrol berpotensi tinggi sebagai antioksidan, akan tetapi permasalahan kelarutannya yang rendah menyebabkan bioavailabilitas yang rendah. Inkorporasi nanokristal dalam pembawa soluble dan berpori (mesoporous mannitol) mampu mempertahankan derajat supersaturasi dan stabilitas nanokristal. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan konsentrasi optimum pada setiap komponen bahan dalam formula dengan metode yang terintegrasi berbasis design of experiment (DoE) menggunakan metode box benhken design (BBD) dengan variasi konsentrasi PEG 400 sebagai polimer, Kolliphor® EL sebagai surfaktan, dan loading resveratrol. 
Proses penginkorporasian resveratrol ke dalam pori mesoporous mannitol dilakukan menggunakan teknik bottom-up dengan mekanisme solvent evaporation. Sistem nanokristal akan terbentuk ketika sediaan kontak dengan medium. Optimasi formula dilakukan dengan 15 rancangan percobaan yang meliputi 13 desain formula percobaan dan 3 iterasi pada nilai titik tengah atau lack of fit. Formula optimum ditentukan berdasarkan parameter penentu kinerja nanokristal, yakni ukuran partikel, indeks polidispersitas (PDI), potensial zeta, drug loading, waktu mencapai kadar puncak supersaturasi (tmax), kadar puncak supersaturasi (Cmax), luas area di bawah kurva supersaturasi (AUC), dan derajat supersaturasi pada menit ke-120. 
Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi komponen PEG 400, Kolliphor® EL, dan loading resveratrol berkontribusi secara signifikan terhadap parameter indeks polidispersitas (PDI), potensial zeta, drug loading, dan tmax. Variasi konsentrasi Kolliphor® EL sebagai komponen surfaktan berperan dominan dalam menyeragamkan ukuran partikel dari nanokristal dengan kontribusi sebesar 12,20%. Loading resveratrol berperan dominan terhadap perubahan nilai potensial zeta dari nanokristal dengan kontribusi sebesar 27,86% dan juga berperan dominan dalam meningkatkan loading resveratrol dengan kontribusi sebesar 57,09%. Formula optimum diperoleh pada 0,567% PEG 400; 1,999% Kolliphor® EL; dan 3,409% loading resveratrol.