Latar Belakang: Proses kerja di PT X Surakarta pada pembuatan struktur di zona 3 memiliki frekuensi kemungkinan risiko terjadi luka remuk 48 kali dalam setahun, sedangkan di zona 1 dan 2 sebanyak 1 kali dalam setahun. Risiko luka lain yaitu luka lecet dan tusuk. Kasus kecelakaan kerja dengan jenis luka tusuk pernah terjadi, tetapi prosedur P3K yang dilakukan tidak tepat. Perusahaan telah memfasilitasi peralatan P3K yaitu emergency kit. Tindakan pertolongan pertama luka harus didukung dengan pengetahuan, namun 50?rpengetahuan cukup dan 30% kurang pada pekerja konstruksi PT X. Peningkatan pengetahuan dapat melalui video edukasi. Penelitian ini bertujuan mengetahui dan menganalisis video edukasi pertolongan pertama  terhadap tingkat pengetahuan pekerja konstruksi PT X Surakarta.

Metode: Penelitian yang dilakukan yaitu eksperimen menggunakan metode quacy experiment dengan model pre-test and post-test with control group. Responden penelitian ini yaitu seluruh pekerja konstruksi PT X Surakarta pembuatan struktur di zona  3 dengan populasi 30 orang dan sampel 15 orang pada setiap kelompok eksperimen dan kontrol. Teknik sampling menggunakan total sampling. Pengukuran tingkat pengetahuan tentang pertolongan pertama luka dilakukan menggunakan kuesioner. Teknik analisis data menggunakan uji Wilcoxon dan Mann-Whitney.

 Hasil: Hasil uji Wilcoxon tingkat pengetahuan pada kelompok eksperimen menujukkan bahwa terdapat perbedaan signifikan p 0,001 antara tingkat pengetahuan sebelum dan sesudah diberi video edukasi pertolongan pertama luka, sedangkan pada kelompok kontrol tidak terdapat perbedaan signifikan p 0,063 antara pengetahuan awal dan akhir. Hasil uji Mann-Whitney diperoleh nilai p sebesar 0,002 yang berarti terdapat perbedaan tingkat pengetahuan akhir antara pengetahuan akhir kelompok eksperimen dan kontrol, sehingga video efektif meningkatkan pengetahuan.

Simpulan: Video edukasi pertolongan pertama luka efektif meningkatkan pengetahuan pada pekerja konstruksi di PT X Surakarta.