The purpose of this research is to get to know closer how an audit of fixed assets going on in KAP Maksum, Suyamto, and Hirdjan. Analitycs of the audit was also done by a researcher on this part. The step of this research is done by comparing the procedure of audit procedure and process audit of fix assetd in actual implementation at KAP Maksum, Suyamto, dan Hirdjan with auditing standards which generally accepted. In the process of carrying out a fixed asset audit at PT XYZ KAP Maksum, Suyamto, and Hirdjan do this by dividing the jobdesc to each auditor. The results of this study indicate that in general the fixed asset audit procedures and processes carried out by KAP Maksum, Suyamto, and Hirdjan have met generally accepted auditing standards. The difference is only in the re-examination stage. In the fixed asset audit procedure guide it is written that an examination is carried out on bond premiums, accrued interest, discounts, depreciation costs, and total journals. However, in practice, re-examination is only carried out on depreciation expenses and journal amounts.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lebih dekat bagaimana audit pada aset tetap berjalan di KAP Maksum, Suyamto, dan Hirdjan. Tahap penelitian diselesaikan dengan membandingkan pedoman prosedur audit aset pada KAP Maksum, Suyamto, dan Hirdjan, dan juga proses audit aset tetap di lapangan dengan Standar Audit. Pada tahap penelitian yang menjadi klien KAP Maksum, Suyamto, dan Hirdjan adalah PT XYZ. Dalam proses berjalannya audit aset tetap pada PT XYZ KAP Maksum, Suyamto, dan Hirdjan melakukannya dengan membagi jobdesc kepada masing-masing auditor. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara garis besar prosedur dan proses audit aset tetap yang dilakukan oleh KAP Maksum, Suyamto, dan Hirdjan telah sesuai dengan Standar Audit yang berlaku umum. Hanya berbeda pada tahap pemeriksaan ulang. Dalam pedoman prosedur audit aset tetap tertulis bahwa dilakukannya pemeriksaan pada premi obligasi, bunga akrual, diskon, beban penyusutan, dan total jurnal. Namun, dalam pelaksanaannya, pemeriksaan ulang hanya dilakukan pada beban penyusutan dan total jurnal.