Latar belakang penelitian ini adalah masih banyak masyarakat yang memiliki tingkat kesadaran yang rendah dalam pencatatan Akta Kematian yang mengakibatkan terjadinya permasalahan bantuan sosial seperti bantuan sosial tidak tepat sasaran karena data tidak valid sehingga masyarakat yang sudah meninggal masih mendapat dana bantuan sosial. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui tingkat kesadaran masyarakat terhadap kepemilikan Akta Kematian serta mampu menganalisis sinkronisasi data penerimaan bantuan sosial terhadap kepemilikan Akta Kematian. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif dan menggunakan sifat penelitian deduktif. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan signifikan yang berarti tingkat kesadaran masyarakat terhadap kepemilikan Akta Kematian di Kabupaten Sragen masih rendah. Data peristiwa kematian tidak sinkron dengan data penerbitan Akta Kematian karena sebagian masyarakat Sragen tidak mau menerbitkan Akta Kematian agar tetap mendapatkan bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH). Seseorang yang tidak melakukan penerbitan Akta Kematian maka Kartu Keluarga (KK) tidak update sehingga data bantuan sosial PKH di Dinas Sosial Kabupaten Sragen otomatis juga tidak update yang akan mengakibatkan penyaluran bantuan sosial PKH menjadi tidak tepat sasaran. Pelaporan Akta Kematian sangat penting untuk mencapai data bantuan sosial PKH yang valid sehingga perlu dilakukan updating data penerbitan Akta Kematian agar persebaran penerima bantuan sosial PKH menjadi tepat sasaran.