Keluhan masyarakat terhadap pelayanan penerbitan akta kematian di Kabupaten Sragen menunjukkan adanya masalah dalam kualitas pelayanan. Hal ini diperkuat oleh target dalam Rencana Strategis Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Sragen tahun 2021 – 2026 yang menekankan peningkatan kualitas pelayanan, serta data cakupan akta kematian yang masih rendah, yaitu 50% pada tahun 2021 dan 50,9% pada 2022. Padahal, akta kematian merupakan dokumen penting untuk kepastian hukum dan administrasi ahli waris. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pendapat masyarakat terhadap kualitas pelayanan penerbitan akta kematian secara tatap muka dan mengidentifikasi faktor penghambatnya. Jenis penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif dengan model Servqual yang mencakup lima dimensi: Tangibles, Reliability, Responsiveness, Assurance, dan Empathy. Data diperoleh melalui kuesioner kepada 100 responden pengguna layanan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat menilai pelayanan akta kematian secara tatap muka di Disdukcapil Kabupaten Sragen berada pada kategori “Baik” dengan nilai gap -0,15. Namun masih terdapat dua dimensi yang belum terpenuhi, yaitu pada dimensi Reliability dan Empathy. Faktor penghambat utama meliputi ketidaktepatan waktu pelayanan, kepedulian pegawai perlu ditingkatkan, keterbatasan fasilitas, keterbatasan sumber daya manusia, dan gangguan sistem. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengoptimalan sarana prasarana serta fasilitas, mengadakan forum evaluasi pelayanan publik, penambahan sumber daya manusia, serta penguatan sistem pelayanan digital untuk meningkatkan kualitas layanan.