Teknologi nanopartikel dikembangkan dibidang obat, kosmetik, farmasi, dan makanan karena dapat memperbaiki stabilitas produk. Krim adalah sediaan kosmetik topikal yang mampu menjaga kelembaban kulit lebih lama daripada gel dan lotion. Dalam pembuatannya krim membutuhkan emulgator seperti trietanolamin dan asam stearate dimana dapat mempengaruhi kualitas dan stabilitas sediaan krim. Krim dibuatdengan menambah ekstrak kulit pisang ambon sebagai bahan aktif dan jumlah trietanolamin dan asam stearat yang berbeda.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi konsentrasi TEA dan asam stearat terhadap stabilitas fisika kimia sediaan krim nanoekstrak serta aktivitas iritasi primer. Penelitian eksperimental laboratorium dilakukan untuk membuat tiga formula krim nanoekstrak dengan campuran TEA dan asam stearate pada perbandingan (1,5:5,5 ; 1,25:5,75 ; 1:6). Lalu dilihat hasil evaluasi stabilitas fisika kimia sediaan sebelum dan sesudah cycling test meliputi uji organoleptis, uji homogenitas, uji tipe emulsi, uji pH, uji daya sebar, uji daya lekat, dan uji viskositas serta diuji iritasi primer pada tikus selama 72 jam.Kemudian dianalisis statistik dengan uji One Way menggunakan software IBM SPSS Statistic 2.2 dengan taraf kepercayaan 95%.

Nanoekstrak sistem minyak:surfaktan:kosurfaktan pada perbandingan (1:10:1) menghasilkan nanoekstrak dengan kemampuan loading dose 250 mg ekstrak dan ukuran partikel 42,74 nm. Sistem nanoekstrak kemudian ditambahkan pada basis krim dengan variasi TEA : asam stearat (1,5:5,5 ; 1,25:5,75 ; 1:6) dan menghasilkan stabilitas fisika kimia selama 6 siklus dimana semakin tinggi konsentrasi asam stearat tidak berpengaruh terhadap uji organoleptis, homogenitas, tipe emulsi, daya sebar, dan pH, tetapi berpengaruh pada uji viskositas dan daya lekat krim dengan nilai p<0>