Kulit pisang merupakan bahan buangan (limbah buah pisang) yang cukup banyak jumlahnya. Kulit pisang mengandung beberapa komponen diantaranya komponen mineral dan fitokimia. Komponen mineral kulit pisang terdiri dari potasium, kalsium, natrium, mangan, dan besi, sedangkan komponen fitokimia kulit pisang terdiri dari alkaloid, flavonoid, fenol, tanin dan saponin. Saponin yang terkandung dalam kulit pisang merupakan senyawa bioaktif yang dapat mengikat kromogen sehingga dapat memutihkan gigi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah ekstrak kulit pisang kepok (Musa balbisiana Colla) dapat dibuat sediaan pasta gigi. Dan pengaruh konsentrasi Na-CMC sebagai bahan pengikat terhadap sifat fisika kimia sediaan.
Penelitian ini menggunakan metode eksperimental laboratorium untuk memperoleh data hasil. Penelitian ini dilakukan dengan membuat ekstrak kulit pisang kepok (Musa balbisiana Colla), dan pembuatan pasta gigi dengan tiga formula menggunakan bahan pengikat yaitu Na-CMC dengan konsentrasi 2,5 %; 3,5 % dan 4,5 %. Ketiga formula dilakukan pengujian yang meliputi uji organoleptis (fisik), pH (kimia) dan viskositas (fisik). Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan metode desktiptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sediaan ekstrak kulit pisang kepok (Musa balbisiana Colla) dapat dibuat menjadi sediaan pasta gigi dan perbedaan konsentrasi bahan pengikat Na-CMC mempengaruhi sifat fisik (viskositas), semakin banyak Na-CMC ditrambahkan maka semakin tinggi viskositas pasta gigi, namun tidak pada sifat kimia (pH).