Penggunaan antibiotik untuk pengobatan jerawat dalam jangka panjang dapat menimbulkan reaksi alergi dan resistensi bakteri. Biji tanaman herbal fenugreek (Trigonella foenum-graecum L.) memiliki aktivitas sebagai antibakteri dan dapat dikembangkan menjadi obat tradisional dalam bentuk sediaan gel. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri sediaan gel antijerawat ekstrak fenugreek seed terhadap bakteri Staphylococcus aureus ATCC 25923 dan Staphylococcus epidermidis ATCC 12228 serta mengetahui konsentrasi ekstrak fenugreek seed yang paling optimal dalam formulasi sediaan gel antijerawat. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental laboratorium. Ekstraksi biji fenugreek dilakukan dengan metode maserasi dalam pelarut etanol 70%. Gel dibuat dengan variasi konsentrasi ekstrak 5%, 10%, dan 15% b/b. Sediaan gel diuji sifat fisik meliputi organoleptis, homogenitas, pH, viskositas, daya sebar, dan daya lekat. Pengujian aktivitas antibakteri dilakukan pada bakteri Staphylococcus aureus ATCC 25923 dan Staphylococcus epidermidis ATCC 12228. Data diolah menggunakan aplikasi SPSS 21.0 for Windows dengan taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak fenugreek seed dapat dibuat sediaan gel dengan uji fisika kimia yang dapat diterima oleh kulit. Seluruh formula stabil selama penyimpanan dengan pengujian cycling test. Hasil pengujian aktivitas antibakteri menunjukkan sediaan yang paling optimal memberikan daya hambat bakteri yaitu pada sediaan dengan konsentrasi ekstrak 15%.