ABSTRAK

Latar Belakang. Kadar  albumin plasma menurun setelah usia 60 tahun diketahui terjadi penurunan sebesar 9.7% setiap dekade setelah usia 60 tahun. Penggunaan albumin intravena pada kondisi hipoalbuminemia merupakan isu yang kontoversial karena memiliki banyak efek samping, diantaranya anafiaksis, ketidakrasionalan penggunaan albumin, gagal jantung, dan hemolisis. Reaksi limfosit dalam sistem imun juga berkurang dimana sistem imun kelompok geriatri bereaksi lebih lambat daripada kelompok dewasa. Telur dan Ikan Gabus dikenal memiliki kandungan protein yang tinggi dan beberapa mineral yang dibutuhkan oleh tubuh.

Tujuan Penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan efektivitas albumin pada ekstrak putih telur dan ekstrak ikan gabus terhadap peningkatan kadar albumin dan limfosit pada pasien geriatri.

Metode Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental. Penelitian dilakukan pada 36 pasien geriatri yang telah memenuhi kriteria inklusi penelitian. Subjek penelitian dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Desain penelitian ini menggunakan post test only control group.

Hasil Penelitian. Ekstrak Putih Telur dan Ekstrak Ikan Gabus keduanya mampu meningkatkan kadar albumin dan limfosit pada pasien geriatri (p=0,002; p=0,030). Albumin pada pasien geriatri sebelum dan sesudah perlakuan mengalami kenaikan yang signfikan pada pemberian ekstrak putih telur dibandingkan dengan ekstrak ikan gabus (p=0.001; p=0.029). Peningkatan Limfosit pada kelompok Ekstrak Putih Telur lebih tinggi (85.3%) dibandingkan dengan ekstrak ikan gabus (38.1%) dan keduanya menunjukan perbedaan yang  signifikan secara statistik (p< 0>

Kesimpulan. Ekstrak putih telur lebih efektif daripada ekstrak ikan gabus dalam meningkatkan kadar albumin dan limfosit pada pasien geriatri dengan Hipoalbumin. Ekstrak putih telur dengan dosis 490 mg dapat meningkatkan kadar albumin dan limfosit.

Kata Kunci: Albumin, Hipoalbumin, Limfosit, Limfopenia, Limfositopenia, Putih telur, Ikan gabus