Latar Belakang: Akumulasi lemak berlebih pada obesitas menyebabkan gangguan reproduksi pria dengan memicu stres oksidatif yang meningkatkan ROS, menurunkan BCL-2, mempercepat apoptosis, dan berujung pada infertilitas. Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi pengaruh biskuit porang terfortifikasi daun kelor (Moringa oleifera, Lamk.) terhadap ekspresi BCL-2 pada testis tikus Wistar (Rattus norvegicus) model obesitas.
Metode: Metode yang digunakan eksperimental laboratorik dengan desain posttest only design. Penelitian ini menggunakan hewan coba tikus Wistar (Rattus norvegicus) berjumlah 30 ekor yang dibagi ke lima kelompok. KN sebagai kelompok kontrol normal, K(-) sebagai kelompok kontrol yang diinduksi obesitas, KP1, KP2, KP3 sebagai kelompok diinduksi obesitas dan diberikan biskuit porang terfortifikasi tepung daun kelor dengan dosis berturut-turut 150 mg/kgBB, 250 mg/kgBB, dan 350 mg/kgBB. Sampel diterminasi, kemudian organ testisnya dijadikan preparat pengecatan IHC anti-BCL-2. Analisis data mencakup uji One-way ANOVA, post-hoc Tukey-HSD, dan regresi linier.
Hasil: Rerata hasil ekspresi BCL-2 diperoleh KN sebagai nilai tertinggi (195,66) dan nilai terendah pada KP3 (148,49). Uji One-way ANOVA signifikan (p<0>post-hoc Tukey-HSD menunjukkan perbedaan signifikan (p<0 xss=removed>square berturut-turut 154,658, 0,188, 0,822, dan 0,676.
Simpulan: Pemberian biskuit porang terfortifikasi tepung daun kelor (Moringa oleifera, Lamk.) dan peningkatan dosis tepung daun kelor pada biskuit tersebut menurunkan ekspresi BCL-2 jaringan testis tikus Wistar (Rattus norvegicus) model obesitas.