Intensitas curah hujan yang tidak menentu akan berimbas pada berbagai sektor kehidupan manusia seperti terjadinya gagal panen, kerusakan infrastruktur, lumpuhnya jalur transportasi, dan memicu terjadinya tanah longsor. Oleh karena itu, peramalan curah hujan perlu dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan perbandingan akurasi hasil peramalan curah hujan di Pos Hujan Lamongan dengan menggunakan metode Singular Spectrum Analysis (SSA) dan Seasonal Autoregressive Moving Average (SARIMA). Adapun data yang digunakan adalah data curah hujan bulanan di Pos Hujan Lamongan dari Januari 2013 hingga Desember 2020 sebanyak 96 data dan terbagi menjadi data training sebanyak 72 data dan data testing sebanyak 24 data. Pemodelan SSA melalui dua tahapan yaitu tahap dekomposisi yang meliputi embedding dan singular value decomposition dan tahap rekonstruksi yang meliputi grouping dan diagonal averaging. Sementara, pemodelan dengan metode SARIMA menggunakan data runtun waktu yang sudah stasioner dalam rata-rata maupun variansi serta melalui proses pengujian signifikansi parameter, residu berdistribusi normal dan non-autokorelasi. Root Mean Squared (RMSE) dari peramalan data testing menggunakan model SSA dengan L=15 dan r=7 sebesar 129,29 dan peramalan data testing dengan model ARIMA(0,0,0)(2,1,0)12 sebesar 133,04. Metode SSA mempunyai nilai RMSE lebih kecil daripada metode SARIMA sehingga metode SSA baik digunakan untuk meramalkan curah hujan di Pos Hujan Lamongan.