Defi Agustin Setya Luthfitah. K8419020. Pembimbing I: Dr.rer.nat. Nurhadi, S.Ant., M.Hum. Pembimbing II: Bagas Narendra Parahita, S. Pd., M.Si. PEMBERDAYAAN PEREMPUAN IBU RUMAH TANGGA (IRT) MELALUI KELOMPOK WANITA TANI (KWT) DI KECAMATAN SUKOHARJO. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Desember 2023.

Penelitian ini bertujuan untuk menguraikan proses pemberdayaan perempuan ibu rumah tangga yang dilaksanakan oleh KWT dan mendeskripsikan serta menguraikan secara mendalam tentang kondisi perempuan ibu rumah tangga dan masyarakat sekitar selama sebelum dan sesudah adanya program pemberdayaan melalui KWT. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif untuk melihat permasalahan yang terjadi di lapangan. Teknik pengumpulan data berasal dari wawancara secara mendalam dan terstruktur dengan sumber data utamanya yaitu anggota aktif KWT Kumalasari dan KWT Hesti Makarti serta tokoh masyarakat sekitar Kampung Ngromo, Kelurahan Begajah. Sumber data lainnya berasal dari hasil obervasi dan dokumentasi yang dilakukan peneliti. Penelitian ini menggunakan teori pemberdayaan A.C.T.O.R.S menurut Sarah Cook dan Steve Macaulay dengan lima indikator, yaitu authority, confidence and competence, trust, opportunity, responsibility dan support. Hasil dari penelitian ini adalah seluruh unsur pemberdayaan telah dapat ditemukan dalam upaya pemberdayaan perempuan melalui KWT, tetapi masih terdapat beberapa unsur yang belum terpenuhi sehingga program pemberdayaan belum dapat dikatakan optimal. (1)Authority dilakukan dengan menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kebersihan dan keasrian lingkungan dapat mendorong inisiatif ibu-ibu untuk kembali menghidupkan organisasi KWT. (2)Confidence and Competence dengan penerjunan petugas PPL untuk mendampingi dan mengarahkan kegiatan KWT, pengadaan program pelatihan, serta pembuatan produk olahan hasil panen. (3)Trust dilakukan dengan pengadaan kegiatan yang dapat mengeratkan bonding antaranggota. (4)Opportunity untuk berkembang yang didapatkan adalah melalui kebebasan untuk berorganisasi, pemberian bibit gratis untuk setiap anggota, serta kesempatan untuk mengikuti perlombaan antar-KWT. (5)Responsibility dimana rasa tanggung jawab untuk merawat kebun pada seluruh anggota dapat dikatakan masih tergolong kurang karena jadwal piket harian yang seringkali bolong dan Support yang didapatkan berupa bantuan dana dan pengadaan sarana dan prasarana bagi KWT.