Inovasi kebijakan pengarusutamaan gender (PUG) diperlukan sebagai alat untuk menyusun strategi untuk mencapai pembangunan yang merata tanpa memandang gender dan jenis kelamin. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang tipologi inovasi dan mengetahui faktor-faktor yang mendukung inovasi kebijakan dalam mendukung percepatan implementasi PUG di desa-desa Kabupaten Klaten. Jenis penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan mengumpulkan data melalui wawancara, angket, dan studi dokumentasi.Berdasarkan analisis dari hasil penelitian mengenai tipologi inovasi dapat diketahui bahwa dari lima dimensi tipologi inovasi, terdapat tiga dimensi yang telah memenuhi kriteria penentuan yaitu, inovasi produk layanan, inovasi metode layanan, dan inovasi kebijakan. Sementara dua dimensi yang hanya memenuhi sebagian kriteria penentuan yaitu, inovasi proses layanan dan inovasi sistem. Salah satu kriteria penentuan dalam inovasi proses layanan adalah berkurangnya pihak berwenang atau pegawai ketika terjadi pengembangan pada teknologi. Dalam hal ini, Program Gong Ceting tidak memenuhi kriteria tersebut karena kegiatannya dilakukan secara tatap muka sehingga tidak memungkinkan terjadinya pengurangan pegawai. Kemudian pada inovasi sistem kriteria penentuan yang tidak terpenuhi adalah berkurangnya sumber daya dan kemampuan yang dikerahkan oleh SDM internal organisasi. Pada aplikasi Elsimil yang dikembangkan oleh DINSOSP3AKB Kabupaten Klaten tidak menyebabkan berkurangnya sumber daya dikarenakan sistem yang diperbarui baru di tahap memudahkan para pegawai dalam mengedukasi dan masyarakat yang akan menikah. Saran untuk peningkatan inovasi yaitu, DINSOSP3AKB Kabupaten Klaten dapat meningkatkan kolaborasi antar OPD dengan membangun komitmen, menciptakan lingkungan kerja yang kondusif, mengembangkan mekanisme kerja sama, melakukan evaluasi dan monitoring secara rutin untuk percepatan penurunan stunting. Hal ini untuk memastikan program Gong Ceting ini dapat terlaksana secara berkelanjutan. Lalu Desa Kranggan dapat meningkatkan komitmen dalam melaksanakan kebijakan PUG. Meningkatkan komitmen tersebut dapat dilakukan dengan menambah program dan kegiatan yang berkaitan dengan PUG, meningkatkan kapasitas sumberdaya manusia dan anggaran, serta mendorong partisipasi masyarakat dalam kegiatan PUG.