Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi yang terbaik pada Strategi Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui Pemberdayaan Barang Milik Daerah (BMD) berupa Tanah dan Bangunan pada Pemerintah Kota Surakarta. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode deskriptif kualitatif. Data penelitian diperoleh dengan metode triangulasi yakni wawancara dan kuesioner pendukung. Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa kontribusi BMD terhadap PAD masih tergolong sangat rendah, bahkan persentasenya tidak mencapai 1%. Analisis selanjutnya yaitu  menggunakan matriks IFE, EFE, SWOT, dan QSPM untuk dapat menentukan strategi yang baik dalam meningkatkan PAD melalui pemberdayaan BMD. Pada matriks QSPM  menghasilkan dua strategi terbaik dengan skor 8,00 yaitu pemanfaatan aset idle dengan penentuan target pendapatan dan mendata aset yang pencatatannya dan pemanfaatannya dilakukan oleh OPD berbeda. Dua strategi terbaik dapat diterapkan di Pemerintah Kota Surakarta karena sesuai dengan kondisinya. Proyeksi peningkatan PAD melalui pemberdayaan BMD dalam satu tahun ke depan yaitu senilai Rp5.999.582.740. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka rekomendasi yang diberikan kepada Pemerintah Kota Surakarta untuk lebih memperhatikan terkait kontribusi pemanfaatan BMD terhadap PAD serta dapat menerapkan strategi terbaik dari hasil penelitian yang dilakukan.