Peningkatan infrastruktur membuat berkurangnya lahan-lahan hijau khususnya daerah resapan air. Penggunaan beton berpori sebagai lantai saluran drainase merupakan inovasi yang memiliki konsep ramah lingkungan. Beton berpori memiliki rongga yang dapat dilalui oleh, namun memiliki kuat tekan yang relatif rendah. Untuk meningkatkan kuat tekan pada beton berpori yaitu dengan penggunaan material tambahan granit dan gamping. Pada penelitian ini penggunaan material tambahan berasal dari limbah konstruksi sehingga lebih ekonomis dan lebih ramah lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pada penggunaan batu granit dan batu gamping terhadap kuat tekan dan permeabilitas dalam berbagai variasi komposisi. Pada penelitian ini menggunakan variasi komposisi perbandingan beton normal, B1 (15% limbah gamping dan 20% limbah granit), B2 (15% limbah gamping dan 40% limbah granit), B3 (30% limbah gamping dan 20% limbah granit), B4 (30% limbah gamping dan 40% limbah granit). Penelitian ini menggunakan metode eksperimental, yaitu dengan penggantian sebagian material dengan limbah batu granit dan limbah gamping. Kemudian akan diuji kuat tekan saat beton umur 7 hari, 14 hari, dan 28 hari serta permeabilitas pada umur 28 hari. Dari hasil pengujian kuat tekan optimum terjadi pada variasi B2 sebesar 13,36 MPa umur 28 hari dan nilai permeabilitas optimum terjadi pada variasi B4 sebesar 1,02 cm/s.