Dhiya Zakkiyah Jahro Azizah. H0820027. 2024. “Analisis Faktor-Faktor yang Memengaruhi Keputusan Rumah Tangga dalam Menerapkan Urban Farming di Kabupaten Banyumas”. Dibimbing oleh Prof. Dr. Ir. Kusnandar, M.Si. dan Isti Khomah, S.P., M.Si. Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Perkembangan urbanisasi di Indonesia memberikan dampak yang begitu serius terhadap kondisi lahan pertanian, begitu pula yang terjadi di Kabupaten Banyumas. Jumlah lahan pertanian semakin berkurang setiap tahunnya. Guna mengatasi permasalahan dampak urbanisasi, salah satu solusi yang tengah dikembangkan adalah urban farming melalui teknik hidroponik, polybag, vertikultur, dan aquaponik. Penerapan urban farming ini diharapkan dapat membantu menjaga ketahanan pangan di wilayah Kabupaten Banyumas. Fokus penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor apa saja yang memengaruhi masyarakat dalam memutusukan untuk menerapkan urban farming.

Metode dasar penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Metode penentuan lokasi dalam penelitian ini dilakukan secara purposive (sengaja) dengan pertimbangan bahwa Kabupaten Banyumas menempati urutan ketiga tertinggi masyarakat yang sudah menerapkan urban farming di Provinsi Jawa Tengah. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 90 responden. Alat pengumpulan data menggunakan kuesioner yang ditujukan untuk responden di Kecamatan Kebasen, Patikraja, Cilongok, Karanglewas, Baturraden, Kedungbanteng, Kembaran, Sokaraja, Rawalo, dan Sumbang. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linear berganda.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel pengetahuan, persepsi kemudahan, preferensi, peran komunitas, peran lembaga pemerintahan, dan kualitas penyuluhan secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan rumah tangga dalam menerapkan urban farming di Kabupaten Banyumas. Variabel pengetahuan, persepsi kemudahan, dan preferensi secara parsial berpengaruh negatif dan signifikan terhadap keputusan rumah tangga dalam menerapkan urban farming di Kabupaten Banyumas. Variabel peran komunitas dan kualitas penyuluhan secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan rumah tangga dalam menerapkan urban farming di Kabupaten Banyumas, sedangkan peran lembaga pemerintahan secara parsial tidak berpengaruh terhadap keputusan rumah tangga dalam menerapkan urban farming di Kabupaten Banyumas.

Diharapkan hasil penelitian ini dapat mendorong masyarakat untuk lebih aktif dalam menerapkan urban farming, mengingat manfaat yang signifikan, terutama untuk ketahanan pangan dan kualitas lingkungan. Selain itu, bagi pihak-pihak terkait, terutama pemerintah diharapkan dapat memberikan dukungan lebih besar untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat, mensosialisasikan kemudahan penerapan urban farming melalui kegiatan penyuluhan, mendorong preferensi dan minat masyarakat, serta mendukung gerakan komunitas yang ada di masyarakat.