Electrospinning merupakan teknik pabrikasi nanoserat secara efektif yang memanfaatkan beda potensial medan listrik. Nanoserat memiliki banyak keunggulan dibandingkan material biasa. Nanoserat yang dikembangkan saat ini terbuat dari polimer. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kecepatan putar kolektor terhadap morfologi dan sifat mekanis dari nanoserat PVA/CS/ES. Kolektor drum yang digunakan dalam penelitian ini diimplementasikan sebagai modul praktikum kinematika gerak lurus. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimental. Karakterisasi dan pengujian dilakukan untuk mengetahui kualitas dari nanoserat yang dihasilkan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peningkatan kecepatan putar kolektor akan mengurangi diameter rata-rata dan porositas dari nanoserat. Kecepatan 160 rpm menghasilkan ±324,63 nm, kecepatan 210 rpm menghasilkan ±303,80 nm, dan kecepatan 260 rpm menghasilkan ±272,65 nm. Meningkatkan kecepatan putar kolektor mengakibatkan kekuatan tarik nanoserat yang dihasilkan meningkat. Kecepatan 160 rpm menghasilkan 3,895 MPa, kecepatan 210 rpm menghasilkan 4,300 MPa, dan kecepatan 260 rpm menghasilkan 5,195 MPa. Aktivitas antibakteri pada nanoserat PVA/CS/ES menunjukkan hasil negatif. Hal tersebut disebabkan hilangnya sifat antibakteri dari chitosan dan kurangnya konsentrasi dari ekstrak sambiloto pada nanoserat PVA/CS/ES. Hasil validasi modul menunjukkan bahwa secara keseluruhan aspek modul praktikum sangat valid. Berdasarkan analisis kuantitatif, diketahui bahwa rata-rata skor hasil validasi yang diperoleh pada aspek materi adalah 88,0%; aspek bahasa adalah 93,3%; dan aspek konstruksi adalah 92,0% yang dapat dikategorikan sangat valid. Dengan demikian, modul praktikum telah dinyatakan valid dan siap dilanjutkan pada tahap selanjutnya.