Penjamah makanan berperan dalam proses pengolahan makanan yang harus menerapkan personal hygiene untuk menghindari kontaminasi makanan. Pengetahuan, sikap, dan praktik menjadi salah satu faktor dalam mengatasi permasalahan keamanan pangan. Pelatihan keamanan pangan menjadi salah satu faktor yang akan mempengaruhi pengetahuan, sikap, dan praktik penjamah makanan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat dan hubungan antara pengetahuan, sikap dan praktik keamanan pangan penjamah makanan di Kantin Universitas X. Data responden sebanyak 80 penjamah makanan melalui survei dengan pengisian kuesioner yang terdiri dari pertanyaaan tentang profil demografi, pengetahuan, sikap dan praktik keamanan pangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar penjamah makanan memiliki tingkat yang baik pada pengetahuan (89,61%), sikap (90,73%) dan praktik (92,29%). Terdapat hubungan yang kuat antara pengetahuan dengan sikap (rs = 0,470) dan pengetahuan dengan praktik (rs = 0,420), namun tidak terdapat hubungan antara sikap dengan praktik (rs = 0,185). Selain itu, terdapat hubungan antara pelatihan dan pengetahuan (rs = 0,243) serta pelatihan dan sikap (rs = 0,292). Namun tidak terdapat hubungan antara pelatihan dan praktik (rs = 0,017). Pengujian mikrobiologi sampel makanan dilakukan untuk mendukung kondisi keamanan pangan dimana terdapat cemaran yang melebihi batas kritis pada sampel katsu dan sari buah. Studi ini menyarankan perlu dilaksanakan pelatihan keamanan pangan dan pengujian mikrobiologi pada pekerja, wadah dan alat pengolahan, air serta area kerja.