Penelitian ini dilatar belakangi karena media sosial instagram yang dimiliki UPT Perpustakaan Institut Seni Indonesia Surakarta hanya memiliki pengikut yang terbilang masih sedikit, yaitu kurang dari 200 pengikut di instagram, sehingga perlu adanya eksplorasi faktor penghambat optimalisasi dalam penggunaan media sosial Instagram di UPT Perpustakaan ISI Surakarta. Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui optimalisasi media sosial instagram dan hambatan dalam pengelolaan media sosial instagram di UPT Perpustakaan Institut Seni Indonesia Surakarta. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data menggunakan observasi sistematis, wawancara terpimpin, dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan (1) Optimalisasi media sosial instagram di UPT Perpustakaan Institut Seni Indonesia Surakarta terdapat tujuh tahapan yaitu: a) perencanaan, dalam perencanaan terdapat empat tahapan kegiatan yang telah terlaksana antara lain audiens, sasaran, strategi, dan teknologi; b) memiliki akun media sosial instagram dengan username @perpustakaan.isi.surakarta; c) memahami platform yang digunakan (Instagram), dengan mengikuti pelatihan media sosial; d) membentuk tim dalam pengelolaan media sosial instagram, antara lain koordinator, staf produksi, dan admin media sosial; e) produksi dan publikasi konten terdapat empat tahapan, yaitu rencana editorial, pengambilan data, penentuan jenis konten, dan produksi konten, namun rencana editorial belum ada dalam langkah produksi dan publikasi konten di UPT Perpustakaan ISI Surakarta; f) strategi dan publikasi konten, terdapat tiga langkah, yaitu waktu unggah jadwal, penggunaan caption, dan pemasangan iklan, namun terdapat dua langkah yang belum terlaksana antara lain waktu unggah konten dan kegiatan pemasangan iklan untuk promosi perpustakaan; g) dan yang terakhir kegiatan monitoring dan evaluasi dilakukan minimal satu minggu sekali atau maksimal satu bulan sekali. (2) Hambatan dalam pengelolaan media sosial instagram di UPT Perpustakaan Institut Seni Indonesia Surakarta yaitu tidak ada peraturan tertulis mengenai media sosial; kurangnya ide dan kreativitas pustakawan; kurangnya teknologi dalam pembuatan konten; dan kurangnya sumber daya manusia dalam pembuatan konten.