Abstrak

Latar belakang: Diabetes Melitus (DM) yang tidak terkontrol dapat menyebabkan komplikasi. Antosianin diketahui dapat menurunkan kadar glukosa darah tikus model diabetes. Penelitian ini betujuan menganalisis dan membuktikan efek antidiabetik inhibitor α- glukosidase dari fraksi etil asetat jantung pisang ambon melalui aktifitasnya untuk menurunkan tingkat stres oksidatif, tingkat inflamasi, memberikan gambaran histologi pankreas, peningkatan kadar Insulin, penurunan resistensi Insulin, perbaikan sel β pankreas, dan menurunkan hiperglikemia.

Metode: Penelitian ini merupakan experimental laboratory dengan jenis penelitian Randomized Controled Trial (RCT)  dan pendekatan  post test with control group design menggunakan 30 tikus Wistar jantan dengan berat badan 150-250 gram, dibagi menjadi 5 kelompok : KN (tikus normal) , K(-) (tikus DMT2 tanpa perlakuan), K(+) (tikus DMT2 dengan terapi acarbose), P1 (tikus DMT2 dengan perlakuan FEA dosis 100 mg/kg BB, dan P2 (tikus DMT2 dengan perlakuan FEA dosis 200 mg/kg BB). Lama perlakuan 21 hari. Induksi DMT2 menggunakan streptozotosin 45mg/kgBB dan nikotinamid 110 mg/kgBB. Pemeriksaan kadar glukosa, MDA, CRP dan Insulin darah dilakukan saat H0 dan H21 dengan ELISA. Pemeriksaan ekspresi NFkβ dengan IHC, derajat infiltrasi sel radang dengan pemeriksaan Histologi, dan penghitungan nilai HOMA-ir serta HOMA-β dengan rumus persamaa dilakukan setelah 21 hari perlakuan. Data dianalisis dengan uji One Way Anova dan Kruskal-Wallis, dilanjutkan uji Post Hoc dengan nilai signifikasi bermakna α < 0>

Hasil: fraksi etil asetat jantung pisang ambon mampu menurunkan kadar MDA (p=0,01), gambaran ekspresi NFkβ yang lebih rendah (p=0,01), menurunkan kadar CRP (p=0,01), derajat infiltrasi sel radang lebih rendah (p<0>

Kesimpulan: Fraksi etil asetat dari jantung pisang ambon (Musa acuminate colla) memiliki efek antidiabetik inhibitor α-glukosidase melalui aktivitasnya menurunkan tingkat stres oksidatif dan tingkat inflamasi. FEA mampu menurunkan resistensi Insulin, meningkatkan nilai HOMA-β dan menurunkan hiperglikemia pada tikus model DMT2.