Latar Belakang: Diabetes melitus merupakan gangguan metabolisme glukosa yang menyebabkan peningkatan kadar glukosa dalam darah serta terjadinya resisten insulin oleh sel  β pankreas yang berkaitan dengan stress oksidatif. Kuersetin yang terkandung pada apel dan cinnamaldehyde pada kayu manis merupakan senyawa antioksidan yang mampu menurunkan kadar glukosa darah dan menangkap radikal bebas sehingga dapat menghambat stres oksidatif.

Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pemberian kombinasi ekstrak apel dan kayu manis terhadap kadar glukosa darah puasa, kadar insulin, MDA serum, HOMA-IR dan HOMA-β pada tikus jantan model DMT2.

Metode: Ini merupakan penelitian eksperimen laboratorik dengan rancangan penelitian randomized pre and post test control group design yang dilakukan pada bulan Juli – Agustus 2023 di laboratorium Pusat Studi Pangan (PSPG) Gizi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Tikus Rattus novergicus sebanyak 36 ekor dibagi menjadi 6 kelompok yaitu kelompok normal (KN) tikus dikondisikan normal, Kelompok kontrol negatif (K-) tikus DMT2 tanpa intervensi, kelompok kontrol positif (K+) tikus DMT2 yang diberikan metformin dan kelompok KP1 (9,14+45 mg/200 gramBB), KP2 (18,36+30 mg/200 gramBB), KP3 (27,42+15mg/200gramBB) yaitu tikus DMT2 yang diberikan kombinasi ekstrak apel dan kayu manis selama 21 hari. Pemodelan hewan coba DMT2 dilakukan dengan diinduksi streptozotocin (STZ) dan nicotinamide (NA). Analisis data menggunakan uji One way ANOVA dan uji post hoc Tukey HSD.

Hasil: terdapat pengaruh pemberian kombinasi ekstrak apel dan kayu manis terhadap kadar glukosa darah puasa, kadar insulin, MDA serum, HOMA-IR dan HOMA-β. Intervensi pada kelompok perlakuan 1 (KP1) (9,14+45 mg/200 gramBB) merupakan kelompok paling efektif menurunkan kadar glukosa (-177,88 ± 4,61), MDA (-7,74 ± 0,48), HOMA-IR (-5,32 ± 0,15) dan meningkatkan kadar insulin (81,83 ± 9,37) dan HOMA-β (11,78 ± 2,13) dengan signifikan masing-masing p=0,005.

Kesimpulan: Intervensi pemberian kombinasi ekstrak apel dan kayu manis mampu menurunkan kadar glukosa darah, MDA serta HOMA-IR dan meningkatkan kadar Insulin dan HOMA-β tikus jantan diabetes melitus tipe 2 secara signifikan pada 3 kelompok perlakuan.