Penggunaan kompor induksi di Indonesia masih tergolong rendah meskipun memiliki keunggulan dalam efisiensi energi dan dampak lingkungan yang lebih baik dibandingkan LPG. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi konfigurasi faktor yang mendorong niat beli (purchase intention) kompor induksi di Indonesia dengan menggunakan metode fuzzy-set qualitative comparative analysis (fsQCA). Data penelitian diperoleh dari basis data pilot project Pusat Kajian dan Pelayanan Teknologi Kewilayahan dan Industri (PKPTKI), di bawah naungan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM), Universitas Sebelas Maret tahun 2022-2024. Hasil analisis menunjukkan adanya lima konfigurasi utama yang mendorong high purchase intention, serta dua konfigurasi yang mengarah pada low purchase intention. Faktor performance expectancy, hedonic motivation, dan policy measures muncul sebagai kondisi yang paling sering ditemukan dalam konfigurasi niat beli tinggi. Penelitian ini memberikan implikasi bahwa tidak ada satu faktor tunggal yang dominan, melainkan kombinasi kondisi tertentu yang menentukan niat beli. Temuan ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam perumusan strategi kebijakan dan pemasaran untuk mendorong adopsi teknologi memasak yang lebih ramah lingkungan di Indonesia.