Monkeypox adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dari hewan dan dapat menular ke manusia. Penularan terjadi melalui kontak langsung dengan darah, cairan, atau kulit hewan maupun individu yang terinfeksi. Penyakit menular sangat berbahaya karena dapat menimbulkan epidemi. Model epidemi SEIR membagi populasi menjadi empat kelompok, yaitu Susceptible (S), Exposed (E), Infected (I), dan Recovered (R). Vaksinasi menjadi upaya dalam menekan jumlah kasus terinfeksi pada penyebaran penyakit monkeypox, sehingga model dikembangkan menjadi model SVEIR. Model SVEIR ditinjau secara stokastik dalam waktu diskrit dengan mengikuti proses Markov, sehingga disebut sebagai model DTMC SVEIR. Parameter-parameter yang digunakan dalam penelitian ini adalah laju vaksinasi <!--[if gte msEquation 12]>(ρ)<![endif]--><!--[if !msEquation]--> <!--[endif]-->, laju kegagalan vaksin <!--[if gte msEquation 12]>(ω)<![endif]--><!--[if !msEquation]--> <!--[endif]-->, laju penularan <!--[if gte msEquation 12]>(β)<![endif]--><!--[if !msEquation]--> <!--[endif]-->, laju terinfeksi <!--[if gte msEquation 12]>(σ)<![endif]--><!--[if !msEquation]--> <!--[endif]-->, dan laju penyembuhan <!--[if gte msEquation 12]>γ. <![endif]--><!--[if !msEquation]--> <!--[endif]-->Penelitian ini bertujuan untuk memodelkan dan menyimulasikan pola penyebaran penyakit monkeypox dengan model epidemi DTMC SVEIR. Model berbentuk probabilitas transisi yang menggambarkan probabilitas perubahan state pada masing-masing kelompok individu. Simulasi dilakukan dengan menetapkan asumsi, parameter awal, dan populasi awal, lalu dilanjutkan dengan pembangkitan data menggunakan distribusi uniform diskrit. Hasil simulasi menunjukkan bahwa dengan meningkatkan laju penyembuhan mengakibatkan jumlah individu terinfeksi menurun dan mempercepat berakhirnya epidemi. Memperbesar laju vaksinasi dapat menekan penyebaran penyakit monkeypox, karena vaksinasi memberikan kekebalan kepada individu.