Pemerintah membangun Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) sebagai salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan volume sampah yang semakin meningkat, dengan mengolah sampah menjadi energi listrik. Pembangunan PLTSa salah satunya dilakukan di Kota Surakarta yang dikenal dengan nama PLTSa Putri Cempo. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pembangunan gerakan keadilan lingkungan oleh masyarakat, sebagai bentuk respon terhadap masalah yang ditimbulkan dari keberadaan PLTSa Putri Cempo. Metode yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus intrinsik. Fokus utama dari penelitian ini adalah faktor pendorong, cara masyarakat membangun gerakan, dan dinamika gerakan yang telah dilakukan bersama. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teori yang digunakan yaitu gerakan keadilan lingkungan oleh Martinez Alier. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa faktor yang mendorong masyarakat melakukan gerakan keadilan lingkungan yaitu faktor lingkungan, ekonomi, dan kesehatan. Dalam pembangunan gerakan oleh masyarakat juga melibatkan aktor, strategi, dan tujuan yang akan dicapai bersama. Hingga pada akhirnya terjadi bentuk-bentuk dinamika dari gerakan yang telah dilakukan masyarakat tersebut.