Inovasi kayu Cross Laminated Timber (CLT) memiliki kelemahan pada sambungan antar kayu. Cara mengatasi kelemahan sambungan kayu menjadi tetap kuat adalah dengan memberikan alat sambung. Setiap jenis alat sambung memiliki karakteristik dan perilaku yang berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku alat sambung tahanan cabut dari alat sambung sekrup self tapping screw (STS), self drilling screw (SDS), dan lag screw. Tiga Sekrup ini dipasangkan pada panel CLT Akasia dengan ukuran 7x7 cm yang dipasangkan tiga sekrup dengan tiga arah. Tiga arah yang dimaksud adalah arah tegak lurus permukaan (S), tangensial (T) dan longitudinal (L) yang dilakukan di laboratorium dengan menggunakan alat Universal Testing Machine (UTM) berpedoman pada SNI-03-6840-2002 dan ASTM D1761. Pengujian tahanan cabut menghasilkan nilai tahanan cabut yang diperoleh dari data UTM serta memperlihatkan kerusakan yang terjadi pada sampel. Data yang dihasilkan diolah untuk menghasilkan nilai tahanan cabut maksimal. Hasil pengujian tahanan cabut CLT Akasia menyatakan lag screw memiliki tahanan cabut paling tinggi dan SDS memiliki tahanan cabut paling rendah. Nilai tahanan cabut lag screw menghasilkan 4453,087 N yang terdapat pada arah S. Nilai tahanan cabut SDS menghasilkan 952,83 N terdapat pada arah T. Sampel pengujian menghasilkan adanya kerusakan pecah kayu pada titik pemasangan sekrup dan terdapat sekrup yang tertarik dari posisi semula.