PERBANDINGAN DEXMEDETOMIDINE DAN DEXAMETHASONE SEBAGAI ADJUVAN TRANSVERSUS ABDOMINIS PLANE BLOCK TERHADAP

DURASI ANALGESIA DAN NEUTROPHIL LYMPHOCYTE RATIO

PASIEN POST CAESAREAN SECTION

Risnu Ardian Witjaksana¹⁾, Heri Dwi Purnomo²⁾, Sugeng Budi Santoso²⁾, Purwoko²⁾ ,Andy Nugroho²⁾

1)Residen Ilmu Anestesiologi dan Terapi Intensif  Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret/ RSUD Dr. Moewardi

2)SMF Ilmu Anestesiologi dan Terapi Intensif  RSUD Dr. Moewardi/ Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret

ABSTRAK

Latar Belakang. Operasi Caesarean Section (SC) merupakan prosedur bedah yang umum dilakukan, dengan angka global yang meningkat setiap tahunnya karena berbagai faktor medis dan nonmedis. Manajemen nyeri pascaoperasi yang efektif sangat penting dalam untuk memfasilitasi mobilisasi dini, meningkatkan ikatan ibu-bayi, mengurangi lama perawatan di rumah sakit. berbagai inovasi pada teknik multimodal analgesia yang meminimalkan konsumsi opioid, termasuk pendekatan anestesi regional seperti blok Transversus Abdominis Plane (TAP). Dexmedetomidine, agonis reseptor α2-adrenergik, memiliki keunggulan dibandingkan adjuvan lain dalam TAP block.

Tujuan Penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan efek TAP block dengan adjuvan dexmedetomidine dan dexamethasone terhadap durasi analgesi dan nilai Neutrophil Lymphocyte Ratio (NLR) setelah Sectio Caesaria (SC).

Metode Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian double-blind randomized controlled trial. Penelitian ini melibatkan 63 pasien perempuan yang menjalani SC di RSUD dr. Moewardi pada Desember 2024 – April 2025. Pasien dibagi secara acak menjadi tiga kelompok: Kelompok 1 (K1) menerima TAP block dengan levobupivacaine 0,25 ml setiap sisi; Kelompok 2 (K2) menerima TAP block dengan levobupivacaine 0,25 ml setiap sisi + dexmedetomidine 0,5 mcg/kgBB ; dan Kelompok 3 (K3) menerima TAP block dengan levobupivacaine 0,25 ml + dexamethasone 4 mg setiap sisi. Dilakukan pencatatan durasi analgesi pada pasien pasca operasi, dan nilai NLR diukur sebelum dan setelah operasi.

Hasil Penelitian. Terdapat perbedaan signifikan pada durasi analgesi pasca operasi antara K1 ,K2 dan K3. Rata-rata durasi analgesi pada K1 adalah 4.38 ± 0.74 sedangkan pada K2 sebesar 8.00 ± 1.78 dan pada K3 sebesar 5.57 ± 1.16  (p = 0,001), menunjukkan pemanjangan durasi analgesi yang lebih baik pada kelompok dexmedetomidine. Tidak terdapat perbedaan signifikan selisih nilai NLR sebelum dan pasca operasi antara K1, K2 dan K3. Rata-rata selisih nilai NLR pada K1 adalah 1.71 ± 2.03 dibandingkan K2 adalah 1.67 ± 2.96 dan K3 adalah 1.80 ± 1.27 (p = 0,137).

Kesimpulan. TAP block dengan adjuvan dexmedetomidine memberikan durasi analgesi pasca operasi yang lebih panjang secara signifikan dibandingkan dexamethasone, menunjukkan kemampuan kontrol nyeri yang yang lebih baik pada dexmedetomidine. Dexmedetomidine sebagai adjuvan tidak memberikan perbedaan yang signifikan dalam hal selisih nilai NLR sebelum dan pasca operasi.

Kata Kunci: sectio caesaria, dexmedetomidine, dexamethasone, NLR, durasi analgesi, TAP block