Perkembangan pariwisata di Indonesia sedang mengalami peningkatan yang cukup pesat. Pemerintah menganggap sektor pariwisata dapat menjadi salah satu pendorong utama dalam meningkatkan ekonomi daerah. Namun, dalam pengembangannya masih kurang memperhatikan dampak terhadap lingkungan sekitarnya. Sejak tahun 2010, Provinsi Bangka Belitung menjadi destinasi wisata ketiga yang paling banyak dikunjungi setelah Bali dan Lombok, karena keindahan pantainya. Pantai Turun Aban menjadi salah satu destinasi wisata di Kabupaten Bangka yang menarik perhatian para wisatawan. Pantai ini memiliki keindahan alam yang menakjubkan dengan pasir putih serta dikelilingi batu-batu vulkanik. Akan tetapi, peningkatan jumlah pengunjung tidak diimbangi dengan sarana akomodasi yang memadai. Berdasarkan isu-isu tersebut, dibutuhkan sebuah wadah hotel resort dengan pendekatan Arsitektur Berkelanjutan di kawasan Pantai Turun Aban sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas ekonomi daerah serta kebutuhan ruang yang ramah lingkungan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimalkan penerapan prinsip-prinsip Arsitektur Berkelanjutan sebagai pendekatan dalam perencanaan dan perancangan Hotel Resort di Pantai Turun Aban, Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Terdapat enam prinsip dalam Arsitektur Berkelanjutan, yaitu strategi ekonomi, strategi energi, pengelolaan air, pengelolaan limbah, penggunaan material, serta kesehatan dan kenyamanan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-kualitatif yang meliputi beberapa tahapan, antara lain pengumpulan data berupa observasi mengenai kondisi tapak, studi literatur dan preseden terkait Arsitektur Berkelanjutan, analisis data, serta penyusunan konsep perencanaan dan perancangan hotel resort berbasis keberlanjutan. Hasil dari penelitian ini berupa konsep desain yang menerapkan tiap prinsip Arsitektur Berkelanjutan serta bagaimana pengaplikasiannya pada bangunan hotel resort.