Angka gangguan jiwa pada masyarakat rentang usia remaja sampai dewasa di Surakarta termasuk tinggi, namun fasilitas kesehatan jiwanya masih terbatas dan stigma buruk masyarakat terhadap orang dengan gangguan jiwa serta fasilitasnya menjadi penghambat masyarakat memeriksakan kesehatan jiwanya. Perancangan Art Therapy Center dengan konsep Healing Therapeutic Environment bertujuan untuk memfasilitasi orang dengan diagnosa gangguan jiwa ringan maupun orang dengan gejala yang ingin memeriksakan kesehatan jiwanya melalui aktivitas seni sebagai bentuk terapi psikologis. Kota Surakarta termasuk dalam jajaran UNESCO Creative Cities Network atau Jaringan Kota Kreatif dengan masyarakat yang familiar dan menyukai seni, sehingga perancangan Art Therapy Center memiliki peluang besar menarik perhatian masyarakatnya untuk memeriksakan kesehatan jiwa mereka. 

Konsep Healing Therapeutic Environment memberikan efek terapeutik yang positif terhadap psikologis penghuniya. Pemilihan kriteria care in the community, design for domesticity, social valorisation, integrated with nature, connection to nature, serta stimulating interior design feature dirancang untuk menciptakan suasana interior yang nyaman, santai, hangat, natural, dan menenangkan seperti dirumah sendiri. Perancangan ini menghasilkan desain fasilitas kesehatan jiwa khusus untuk gangguan jiwa tingkat ringan berupa Art Therapy Center yang tak hanya mengandalkan penyembuhan pasien melalui berbagai aktivitas art therapy atau terapi seni di dalamnya, namun desain interiornya juga berperan dalam proses penyembuhan.