Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan (1) jenis-jenis praanggapan; (2) jenis-jenis implikatur; (3) fungsi implikatur yang terdapat dalam lirik lagu pada album Wijayakusuma karya Ardhito Pramono dan (4) pemanfaatan praanggapan dan implikatur dalam pembelajaran bahasa Indonesia di jenjang SMA. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Sumber data penelitian ini berupa transkrip dokumen yaitu lirik lagu album Wijayakusuma dan hasil wawancara dari informan yaitu beberapa siswa fase E dan guru Bahasa Indonesia di SMA Negeri Gondangrejo. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan analisis dokumen. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis interaktif.  Uji validitas data yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi sebagai upaya untuk menjamin keabsahan data. Penelitian ini menggunakan toeri dari Yule (2006) untuk menganalisis jenis praanggapan yaitu, praanggapan eksistensial, praanggapan faktif, praanggapan leksikal, praanggapan struktural, praanggapan nonfaktif dan praanggapan konterfaktual. Penelitian ini menganalisis jenis implikatur menggunakan teori dari Grice (1975) yang membagi jenis implikatur menjadi implikatur konvensional dan implikatur nonkonvensional.Selain itu, untuk menganalisis fungsi implikatur menggunakan teori menurut Searle dalam Leech (2011) yang membagi fungsi implikatur menjadi lima fungsi yaitu, asertif, direktif, komisif, ekspresif dan deklaratif. Sedangkan, untuk mengetahui pemanfaatan materi ajar menggunakan teori dari Prastowo (2015) mengenai kriteria materi ajar yang baik.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam lirik lagu pada album Wijayakusuma ditemukan 149 data praanggapan, yang didominasi oleh praanggapan faktif (34,23%), sementara jenis yang paling sedikit adalah praanggapan struktural (6,5%). Hal ini mencerminkan bahwa penyampaian makna dalam album ini lebih banyak mengekspresikan perasaan dan pengalaman pribadi yang benar-benar dialami atau diyakini terjadi daripada menggunakan susunan kalimat yang secara khusus membentuk praanggapan melalui struktur bahasa tertentu.Terkait jenis implikatur, ditemukan 155 data, dengan mayoritas merupakan implikatur nonkonvensional (96,13%). Hal ini menunjukkan kuatnya unsur estetik dan simbolik yang menjadi ciri khas dalam penyampaian pesan oleh sang penyanyi dalam lirik lagu album Wijayakusuma. Adapun fungsi implikatur yang teridentifikasi berjumlah 149 data, dengan dominasi fungsi asertif (65,11%) dan tidak ditemukan fungsi deklaratif sama sekali. Temuan ini menunjukkan bahwa lirik-lirik dalam album tersebut mengandung makna tersirat yang kaya dan mencerminkan keberagaman fungsi ujaran. Berdasarkan hal tersebut, lirik lagu pada album Wijayakusuma layak dimanfaatkan sebagai materi ajar dalam pembelajaran bahasa Indonesia di SMA, khususnya dalam pembelajaran teks puisi, karena sesuai dengan capaian pembelajaran elemen menyimak serta membaca dan memirsa, tujuan pembelajaran 10.1 dan 10.3, serta mendukung pengembangan materi ajar yang kontekstual dan bermakna. 

Kata kunci: Praanggapan, implikatur, fungsi implikatur, pembelajaran bahasa Indonesia, teks puisi