Pertumbuhan pasar produk organik di Indonesia menunjukkan perkembangan positif, yang ditandai dengan meningkatnya jumlah petani yang menerapkan system pertanian organik, termasuk Kelompok Wanita Tani (KWT) Desa Blederan. Pemberdayaan KWT menjadi strategi penting dalam meningkatkan peran dan kapasitas perempuan di sector pertanian. Namun, tidak semua anggota KWT aktif dalam program budidaya sayuran organik, dan partisipasi mereka cenderung fluktuatif setiap tahun. Kepemimpinan ketua KWT diduga memiliki peran penting dalam menentukan kinerja dan partisipasi anggota. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis gaya kepemimpinan ketua KWT dalam implementasi program budidaya sayuran organik, serta dampaknya terhadap partisipasi anggota dan keberhasilan program. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan lokasi penelitian di KWT Munawaroh, Desa Blederan, Kabupaten Wonosobo. Informan ditentukan secara purposive dan snowball, dengan Teknik triangulasi sumber dan triangulasi Teknik untuk validitas data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketua KWT menerapkan gaya kepemimpinan suportif dan partisipatif yang ditunjukkan melalui komunikasi efektif, keterlibatan dalam pengambilan keputusan, delegasi tugas, serta pemberian motivasi dan edukasi kepada anggota. Gaya kepemimpinan tersebut berdampak pada meningkatnya partisipasi anggota dalam seluruh tahapan program, serta memberikan kontribusi terhadap peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan kemandirian anggota, yang secara keseluruhan menunjang keberhasilan program budidaya sayuran organik.