Sebagai media komunikasi visual, film dokumenter membutuhkan penyajian konten yang jelas dan menarik. Editor berperan penting dalam menyusun narasi visual, memastikan alur cerita tersampaikan secara efektif, sekaligus memperkuat pesan budaya dan historis yang ingin diangkat. Dalam film "Rijsttafel: Rangkaian Makna di Balik Meja Makan". Editor juga menciptakan ritme yang sesuai untuk menghubungkan audiens dengan nilai-nilai kuliner warisan kolonial Belanda di Indonesia.Proses editing mencakup tiga tahap utama, pada tahap pra-produksi, editor terlibat dalam penyusunan konsep visual dan pengumpulan bahan pendukung seperti arsip sejarah atau wawancara. Selama produksi, editor bekerja sama dengan sutradara dan penata kamera untuk memastikan materi yang direkam dapat diolah menjadi narasi yang informatif. Di tahap pasca-produksi, peran editor semakin menjadi utama, mulai dari pemilihan shot terbaik, penyusunan alur, penambahan grafis, hingga finalisasi audio visual untuk memperkuat cerita. Hasil akhir film dokumenter ini menunjukkan bahwa editor memiliki pengaruh besar dalam menciptakan karya yang informatif sekaligus estetis. Kemampuan editor dalam menyusun struktur cerita, memilih momen-momen emosional, dan membuat film tidak hanya mudah dipahami, tetapi juga memikat penonton. Dengan demikian, peran editor menjadi penentu utama dalam keberhasilan penyampaian pesan budaya dan historis melalui media film dokumenter.