Gagal jantung adalah kondisi dimana jantung tidak lagi mampu memompa darah dalam jumlah yang memadai ke jaringan untuk memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh (forward failure) atau kemampuan tersebut hanya dapat terjadi dengan tekanan pengisian jantung yang tinggi (backward failure) atau dapat pula keduanya. Penyakit gagal jantung memiliki angka prevalensi dan mortalitas yang tinggi, dan dapat berdampak pada kualitas hidup pasien, baik secara fisik maupun emosional. Manajemen selfcare menjadi kunci dalam pengelolaan pengobatan gagal jantung yaitu melalui pemantauan gejala, pola makan, aktivitas, dan kepatuhan terapi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran manajemen selfcare pada pasien gagal jantung dan menganalisis faktor-faktor yang ada pada manajemen selfcare pasien gagal jantung. Studi kualitatif ini bersifat observasional dengan metode analisis deskriptif dan pendekatan studi cross sectional di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi Surakarta selama 5 bulan. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan analisis rekam medis pasien. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan mengenai efektivitas pengobatan, mengidentifikasi kendala, dan memberikan rekomendasi yang relevan dalam manajemen selfcare. Selain itu, dapat memberikan kontribusi untuk meningkatkan kualitas layanan di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi Surakarta.