Penurunan jumlah petani muda menjadi kekhawatiran terhadap masa depan sektor pertanian di Indonesia. Film dokumenter ini mengangkat isu regenerasi petani yang terjadi akibat penurunan minat anak muda khususnya pada daerah Boyolali. Laporan ini bertujuan mendeskripsikan tentang peran sutradara dalam pembuatan film dokumenter yang berjudul Senja Kala: Krisis Regenerasi Petani.Analisis dalam laporan ini menunjukkan bahwa peran sutradara melampaui tahap produksi, mencakup seluruh proses dari pra-produksi hingga pasca-produksi. Sebagai sutradara, penulis berperan aktif dalam proses riset, penyusunan narasi, visualisasi, hingga penyuntingan akhir, guna memastikan pesan film tersampaikan secara jelas dan berdampak terhadap audiens. Dalam pembuatan film dokumenter tentu saja sutradara tidak sendiri, sutradara dibantu oleh produser, penulis naskah, serta camera person dan editor dalam memproduksi film dokumenter Hasil laporan menunjukkan sutradara memiliki peran yang sangat penting dalam pembuatan sebuah film. Penulis sebagai sutradara berperan dalam membentuk sudut pandang, memilih bahasa visual, dan memastikan setiap adegan dapat menyampaikan pesan yang kuat dan empatik Film ini tidak hanya menjadi karya dokumenter, tetapi juga menjadi media yang edukatif dan reflektif bagi masyarakat, terutama generasi muda, agar kembali menaruh perhatian pada sektor pertanian sebagai fondasi bangsa.