Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemanfaatan media sosial dan lingkungan sosial terhadap minat berwirausaha mahasiswa Program Studi Pendidikan Administrasi Perkantoran Universitas Sebelas Maret. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh minat berwirausaha di kalangan mahasiswa yang masih tergolong rendah meskipun mahasiswa merupakan pengguna aktif media sosial dan berada pada lingkungan sosial yang luas. Media sosial memiliki potensi sebagai sumber informasi dan aktivitas kewirausahaan, tetapi penggunaannya masih lebih banyak difokuskan pada hiburan. Dukungan dari lingkungan sosial seperti keluarga, teman sebaya, dan komunitas kampus juga belum sepenuhnya terinternalisasi sebagai pendorong minat mahasiswa untuk berwirausaha. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode survei melalui kuesioner. Populasi penelitian adalah mahasiswa aktif Prodi PAP FKIP UNS angkatan 2020 dan 2021. Sampel berjumlah 100 mahasiswa, dipilih dengan teknik stratified proportionate random sampling. Instrumen berupa angket tertutup berskala Likert yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Analisis data dilakukan menggunakan regresi linier berganda dengan bantuan SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan media sosial berpengaruh terhadap minat berwirausaha dengan nilai t hitung 3,179 (p = 0,002), dan lingkungan sosial juga berpengaruh dengan t hitung 3,501 (p = 0,001). Uji simultan menghasilkan F hitung sebesar 17,124 (p = 0,000), dengan nilai koefisien determinasi (R²) sebesar 0,261. Artinya, 26,1% variasi minat berwirausaha dapat dijelaskan oleh kedua variabel tersebut. Semakin baik pemanfaatan media sosial dan semakin kuat pengaruh lingkungan sosial, maka semakin tinggi pula minat mahasiswa untuk berwirausaha. Temuan penelitian ini memiliki implikasi teoritis yang mendukung Theory of Planned Behavior, bahwa niat berperilaku dipengaruhi oleh sikap, norma subjektif, dan kontrol perilaku yang dipersepsikan. Pemanfaatan media sosial dapat membentuk sikap positif terhadap kewirausahaan, sedangkan lingkungan sosial memberikan norma dan dukungan moral yang memperkuat niat tersebut. Implikasi ini menunjukkan bahwa minat berwirausaha mahasiswa dapat dibentuk melalui interaksi digital dan dukungan sosial. Disarankan agar mahasiswa lebih aktif mengikuti edukasi kewirausahaan, kampus mengoptimalkan media sosial dan komunitas wirausaha, serta pihak terkait membentuk lingkungan yang suportif untuk mendorong keberanian berwirausaha.