Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya perbedaan pengaruh latihan interval sprint dan hollow sprint terhadap peningkatan daya tahan anaerobik atlet taekwondo SMP Khusus Olahraga Kota Surakarta. Penelitian ini memakai desain pre-test post-test control group yang dibentuk dengan metode ordinal pairing. Sampel penelitian terdiri dari 16 atlet yang terbagi menjadi dua kelompok perlakuan, masing-masing 8 atlet. Instrumen pengukuran menggunakan tes Running-Based Anaerobic Sprint Test (RAST) untuk memperoleh nilai fatigue index sebagai indikator daya tahan anaerobik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa latihan hollow sprint dan interval sprint sama-sama memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan daya tahan anaerobik atlet. Pada kelompok interval sprint, rata-rata nilai fatigue index menurun dari 3,19 menjadi 2,70 dengan peningkatan sebesar 0,49 atau 15,36% (Sig. 0,015). Sementara itu, pada kelompok hollow sprint, rata-rata fatigue index menurun dari 3,51 menjadi 2,77 dengan peningkatan sebesar 0,74 atau 21,08% (Sig. 0,020). Dapat disimpulkan bahwa kedua metode latihan efektif dalam meningkatkan daya tahan anaerobik, namun latihan hollow sprint menunjukkan persentase peningkatan yang lebih tinggi dibandingkan interval sprint.