Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Ada atau tidak ada perbedaan pengaruh antara pembelajaran kooperatif tipe jigsaw yang dimodifikasi dengan metode eksperimen dan demonstrasi terhadap kemampuan kognitif siswa pada pokok bahasan Zat dan Wujudnya, (2) Ada atau tidak ada perbedaan pengaruh antara siswa yang mempunyai kemampuan awal tinggi, sedang dan rendah terhadap kemampuan kognitif siswa pada pokok bahasan Zat dan Wujudnya, (3) Ada atau tidak ada interaksi pengaruh antara metode mengajar dengan kemampuan awal terhadap kemampuan kognitif siswa pada pokok bahasan Zat dan Wujudnya. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMP Negeri 14 Surakarta kelas VII semester I tahun ajaran 2008/2009. Pengambilan sampel ditentukan dengan teknik random sampling, yang kemudian didapat dua kelas, yaitu kelas VII F sebagai kelompok eksperimen dan kelas VII A sebagai kelompok kontrol. Proses pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik dokumentasi dan teknik tes.Teknik dokumentasi dilakukan untuk mendapatkan data berupa nilai keadaan awal siswa dan nilai kemampuan awal siswa. Sedangkan teknik tes dilakukan untuk mendapatkan data berupa nilai kemampuan kognitif siswa pada pokok bahasan Zat dan Wujudnya. Teknik analisis data yang digunakan adalah rancangan faktorial 2 X 3 (anava dua jalan) dengan frekuensi sel tak sama yang dilanjutkan dengan uji lanjut anava metode Scheffe. Berdasarkan hasil analisis penelitian, diperoleh kesimpulan: (1) Ada perbedaan pengaruh pembelajaran kooperatif tipe jigsaw yang dimodifikasi metode eksperimen dan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw yang dimodifikasi metode demonstrasi terhadap kemampuan kognitif siswa pada pokok bahasan Zat dan wujudnya (FA> F0,05;1,73 = 59.678 > 3.97 pada taraf signifikansi 5%). Menurut hasil uji lanjut diperoleh FA12 >F = 70.940 > 3.13 sehingga Ho ditolak, berarti terdapat perbedaan rerata yang signifikan antara siswa yang mendapat pengajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw yang dimodifikasi metode eksperimen dengan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw yang dimodifikasi metode demonstrasi. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw yang dimodifikasi metode eksperimen memberikan pengaruh yang lebih baik dibandingkan dengan diberi pengajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw yang dimodifikasi metode demonstrasi terhadap kemampuan kognitif siswa pada pokok bahasan Zat dan wujudnya. (2).Ada perbedaan pengaruh antara siswa yang memiliki kemampuan awal tinggi dengan siswa yang mempunyai kemampuan awal sedang dan rendah terhadap kemampuan kognitif siswa pada pokok bahasan Zat dan wujudnya (FB> F0,05;2,73 = 100.123 >3.13 pada taraf signifikansi 5%) . Menurut hasil uji lanjut anava diperoleh FB12 >F = 41.475 > 6.26 sehingga Ho diterima. Berarti terdapat perbedaan rerata yang signifikan antara kolom B1(kemampuan awal siswa tinggi) dengan kolom B2 (kemampuan awal siswa sedang). Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan rerata yang signifikan antara kolom B1(kemampuan awal siswa tinggi) dengan kolom B2 (kemampuan awal siswa sedang). Kemudian dari hasil uji lanjut anava diperoleh FB13 >F = 181.815 > 6.26 sehingga Ho ditolak. Berarti terdapat perbedaan rerata yang signifikan antara kolom B1(kemampuan awal siswa tinggi) dengan kolom B3 (kemampuan awal siswa rendah). Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan rerata yang signifikan antara kolom B1(kemampuan awal siswa tinggi) dengan kolom B3 (kemampuan awal siswa rendah). Menurut hasil uji lanjut anava diperoleh FB23 >F =72.919 > 6.26 sehingga Ho ditolak. Berarti terdapat perbedaan rerata yang signifikan antara kolom B2 (kemampuan awal siswa sedang) dengan kolom B3 (kemampuan awal siswa rendah). Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan rerata yang signifikan antara kolom B2 (kemampuan awal siswa sedang) dengan kolom B3 (kemampuan awal siswa rendah). (3).Tidak ada interaksi pengaruh antara metode mengajar dengan kemampuan awal siswa terhadap kemampuan kognitif siswa pada pokok bahasan Zat dan wujudnya (FAB< F0>