Sistem Informasi Manajemen Daerah dapat mempermudah jalinan komunikasi antar unit dalam lingkungan Pemerintah Kota Surakarta, juga terhadap pemerintah dengan publik, serta pihak swasta. Selain itu Sistem informasi manajemen Daerah ini dapat digunakan sebagai sarana informasi sebagai dasar didalam mengambil suatu keputusan. Deskripsi Sistem Informasi Manajemen Daerah di Badan Informasi dan Komunikasi Surakarta bertujuan untuk bisa menggambarkan SIMDA yang ada di Badan Informasi dan Komunikasi Surakarta dan juga untuk mengetahui pemanfaatan dari SIMDA tersebut. Sistem Informasi Manajemen menurut pendapat Gordon B. Davis adalah sebuah sistem manusia/mesin yang terpadu (integrated), untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusandalam sebuah organisasi. Sedangkan Sistem Informasi Manajemen Daerah adalah sistem informasi manajemen yang mencakup seluruh subsistem informasi yang mendukung kebutuhan informasi yang terintegrasi secara baik sesuai dengan strata proses pengambilan keputusan disemua eselon/jajaran Pemerintah Kota Surakarta. Penelitian ini berlokasi di Badan Informasi dan Komunikasi Surakarta, yang tepatnya di Bidang Telematika yang memang bertugas didalam mengelola dan mengembangkan SIMDA, dengan menggunakan jenis penelitian bersifat deskriptif dengan data kualitatif. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Teknik Pengambilan Sampel menggunakan Purposive Sampling, dimana peneliti mencari “key informan”, yang kemudian berlanjut dengan Snowball Sampling, yaitu jika data dari “key informan” dirasakan kurang mencukupi maka dapat menunjuk atau mencari informan baru yang dirasakan mengetahui permasalahan, sehingga data akan terus terkumpul hingga dirasakan cukup. Berdasarkan hal tersebut maka didalam pengumpulan data menggunakan teknik wawancara melalui nara sumber, teknik observasi dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisa data menggunakan analisis interaktif dengan mendasarkan kepada proses reduksi data, sajian data, dan penarikan kesimpulan. Dan untuk menguji validitas data menggunakan trianggulasi data dengan sumber yang berbeda dalam konteks pengumpulan data yang sama. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa Deskripsi SIMDA di Badan Informasi dan Komunikasi Surakarta sudah berjalan namun belum optimal. Di dalam sub sistem input pengumpulan data dari berbagai unit kerja yang ada belum berjalan dengan sebagaimana mestinya sehingga belum menghasilkan suatu masukan data bagi SIMDA. Hal ini diakibatkan karena belum terintegrasinya unit - unit kerja tersebut dengan Badan Informasi dan Komunikasi Surakarta. Selain itu pengumpulan data dilakukan dengan cara manual. Dalam sub sistem proses belum adanya bank data elektronik di Badan Informasi dan Komunikasi Surakarta sehingga data yang masuk disimpan dengan cara manual. Badan Informasi dan Komunikasi Surakarta belum mampu menjalankan fungsinya sebagai pusat data. Untuk sub sistem output yang berupa pemberian akses informasi melalui media internet belum mampu menghasilkan informasi yang baik karena informasi yang ada baru sekedar wacana secara umum dan belum menyentuh kepada prinsip e-government. Dan SIMDA belum dapat dijadikan sebagai alat dalam mengambil keputusan. Sedangkan dalam penggunaan teknologi informasi masih terdapat hambatan seperti kurang mendukungnya sarana perangkat keras, perangkat lunak yang mendukung berupa aplikasi -aplikasi program dari berbagai unit kerja belum terjalin, dan permasalahan sumber daya manusia seperti pembagian tugas dan fungsi yang tidak jelas turut mempengaruhi dalam menjalankan SIMDA.