Sebagian besar anggota Kerabat Sosial Baki Siji yang merupakan masyarakat miskin tidak dapat mengakses sumber keuangan seperti perbankan. Hal ini disebabkan masyarakat tersebut tidak memiliki jaminan. Sehingga terbentuklah Kerabat Sosial Baki Siji bertujuan untuk memberikan akses keuangan bagi masyarakat miskin terutama ibu-ibu di sekitar wilayah Kota Surakarta.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keadaan sosioekonomi anggota Kerabat Sosial Baki Siji di Kelurahan Nusukan sebelum dan sesudah adanya program Grameen Bank. Data yang digunakan adalah data primer melalui wawancara dan observasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar anggota Kerabat Sosial Baki Siji (KSBS) di Surakarta berada dalam rumah tangga miskin. Pendapatan rata-rata anggota ialah dibawah Rp. 1.000.000,- per bulan. Untuk menjaga kelangsungan hidup diri dan keluarga, umunya mereka bekerja pada sektor informal seperti pedagang kaki lima, buruh, asisten rumah tangga, pengemis, jual beli barang bekas. Mereka sulit mendapatkan akses sumberdaya termasuk sumberdaya keuangan seperti kredit dari lembaga keuangan yang ada karena dianggap tidak layak, pendapatnya tidak tetap, dan tidak ada jaminan.

Hasil penelitian juga menunjukkan anggota merasa lebih terbantu perekonomiannya setelah adanya Kerabat Sosial Baki Siji. Hal tersebut dikarenakan syarat peminjamannya mudah, cepat dan tidak adanya jaminan. Selain itu mereka juga terbantu adanya sistem menabung yang bisa digunakan sebagai pendapatan cadangan.

Kata kunci : grameen bank, kemiskinan