Abstrak

Mayoritas purna migran perempuan tidak memiliki usaha produktif untuk menjadikan diri mereka mandiri dan berdaya layaknya ketika bekerja menjadi migran,
bahkan tidak memanfaatkan remitan untuk merintis usaha produktif. Penelitian ini bertujuan  untuk  mengetahui  bentuk-bentuk,  dampak  serta  dimensi  pendukung  dan
penghambat proses pemberdayaan purna migran di Organisasi Keluarga Migran Tenaga Kerja  Indonesia  (KAMI  TKI)  Mukti.  Penelitian  ini  merupakan  penelitian  kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Informan dalam penelitian terdiri dari informan kunci
yaitu Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Sragen dan pengurus organisasi, informan utama yaitu anggota organisasi serta informan pendukung yaitu keluarga anggota organisasi,
dan  Kepala  Desa  Mojorejo.  Pengumpulan  data  yang  dilakukan  dengan  observasi langsung,  wawancara  mendalam  dan  dokumentasi.  Teknik  analisis  yang  digunakan adalah teknik tipologi dengan analisis gender Longwe dan teori perubahan sosial Garner.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk-bentuk pemberdayaan purna migran  adalah  pelatihan  kelompok  usaha  produktif,  sosialisasi  purna  migran  dan
pendampingan kelompok usaha produktif. Dampak dari program pemberdayaan purna migran yaitu mampu memenuhi kebutuhan dasar secara mandiri dengan memiliki kelompok  usaha  produktif;   memiliki   kebebasan  akses   dalam  mendapatkan   ilmu,
wawasan, keterampilan serta pengalaman dari kegiatan pelatihan, sosialisasi, serta pendampingan   usaha   kelompok;   sadar   akan   ketidakberdayaan;   namun   partisipasi
tergolong rendah sebab mereka kurang aktif dalam berpartisipasi pengambilan keputusan di rapat-rapat; telah memiliki kesetaraan dengan laki-laki dalam hal kekuasaan, posisi serta derajat baik di keluarga maupun organisasi.
Dimensi pendukung pemberdayaan purna migran yaitu lebih mudah dalam mengakses   pelatihan,   sosialisasi,   dan   pendampingan   kelompok   usaha   produktif;
memperluas   jaringan;   dan   menambah   penghasilan   sehingga   dapat   meningkatkan wawasan  dan  pengalaman  dalam  hal  kewirausahaan,  mempermudah  mendapatkan
informasi  usaha  atau lowongan  pekerjaan,  dan  meningkatkan  kesejahteraan. Dimensi penghambat terutama purna migran yang memiliki usaha/bisnis pribadi; bekerja di ladang/sawah;  memiliki  anak  berusia  dibawah  lima  tahun  atau  usia  sekolah;  serta
memiliki keluarga yang sedang sakit, sehingga purna migran kurang memiliki waktu untuk terlibat dalam kegiatan produktif di organisasi dan menjadi kurang berdaya.

Kata Kunci : Pemberdayaan, Purna Migran, Dampak, Pendukung, Penghambat